Menkes: Vaksinasi Covid-19 untuk Umum Akhir April, Target 70% Setahun

ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/wsj.
Vaksinator menyuntikan vaksin COVID-19 Sinovac ke seorang tenaga kesehatan di RSUD Kardinah, Tegal, Jawa Tengah, Sabtu (30/1/2021). Dinas Kesehatan Kota Tegal memperpanjang masa vaksinasi COVID-19 Sinovac tahap satu untuk tenaga kesehatan dari semula 28 Januari menjadi hingga akhir Januari karena hingga saat ini vaksinasi baru mencapai 56 persen dari 5.960 tenaga kesehatan.
Penulis: Pingit Aria
30/1/2021, 16.40 WIB

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan proses vaksinasi Covid-19 di Indonesia telah dilakukan terhadap sekitar 490 ribu tenaga kesehatan. Targetnya, 1,5 juta orang dapat disuntik vaksin sampai akhir Februari mendatang.

"Diharapkan sampai akhir bulan ini kita sudah bisa melakukan vaksinasi ke 500 ribu tenaga kesehatan sehingga target 1,5 juta tenaga kesehatan kita bisa selesaikan pada akhir Februari," katanya dalam webinar ‘Vaksin COVID-19 untuk Indonesia Bangkit’, Sabtu (30/1).

Setelah vaksinasi kepada tenaga kesehatan di seluruh Indonesia telah diselesaikan, maka akan dilanjutkan kepada petugas layanan publik seperti TNI dan Polri. Setelah itu, baru vaksinasi akan menyasar masyarakat umum.

"Satu bulan atau satu setengah bulan setelah pelayanan publik dimulai, diharapkan di akhir April kita bisa membuka terhadap seluruh penduduk Indonesia untuk dilakukan vaksinasi," ujarnya.

Ia menargetkan sekitar 70% dari populasi Indonesia akan selesai divaksinasi dalam waktu satu tahun. Sebelumnya, pemerintah memang menargetkan 181,5 juta orang akan divaksinasi Covid-19 untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity.

Vaksinasi harus dilakukan dengan cepat karena sampai saat ini belum diketahui berapa lama kekebalan yang akan diberikan oleh berbagai vaksin Covid-19. "Kenapa perlu cepat? Karena sampai sekarang kita belum tahu vaksin ini kekebalannya berapa lama bertahan. Karena memang belum ada yang selesai secara lengkap uji klinis tahap ketiganya,” kata Budi

Berikut adalah Databoks pembelian vaksin Covid-19 oleh pemerintah Indonesia dibandingkan negara lain: 

40 Negara Tercepat Memulai Vaksinasi

Terkait ketersediaan vaksin, Indonesia sejauh ini telah berhasil mengamankan pasokan dari empat jenis vaksin yaitu Sinovac untuk 125 juta dosis, Pfizer untuk 50 juta dosis, AstraZeneca serta Novavax yang masing-masing juga diamankan 50 juta dosis.

Dari jumlah itu, 3 juta dosis vaksin Sinovac telah tiba dan didistribusikan di Tanah Air. Selain itu, Biofarma juga telah mendatangkan 15 juta dosis bahan baku vaksin dari produsen yang sama untuk diolah di dalam negeri.

Selain itu Menkes juga mengutarakan telah direncanakan akan kembali disiapkan sebanyak 15 juta pada Maret 2021.

Selain itu, Indonesia juga sedang berkoordinasi dengan aliansi untuk vaksinasi global GAVI yang berjanji, mesti belum pasti, untuk memberikan vaksin Covid-19 sekitar 3-20 persen dari populasi atau sekitar 18 juta-108 juta dosis vaksin.

"Indonesia beruntung kita termasuk dari 40 negara pertama yang bisa melakukan vaksinasi ini," kata Budi dan menambahkan bahwa ketersediaan vaksin secara global sangat terbatas dan banyak negara berlomba-lomba mengamankan pasokan vaksin.

Bagaimanapun, karena proses vaksinasi perlu waktu, masyarakat diimbau untuk menjalankan protokol kesehatan. Gerakan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun harus dijalankan dengan disiplin.

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan