Kasus Covid-19 RI Tembus 1 Juta, Pemerintah Kumpulkan Epidemiolog

Menko Marves
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mendengarkan masukan dari ahli epidemiologi dalam pertemuan secara virtual pada Kamis (4/2).
4/2/2021, 16.20 WIB

Selain itu, pemerintah akan meningkatkan manajemen perawatan dengan memastikan ketersediaan tempat tidur rumah sakit serta penyediaan semua obat & alat yang dibutuhkan. Luhut mengklaim terjadi angka penurunan hari perawatan pada pasien Covid-19 dengan manajemen perawaan saat ini.

Keempat, akselerasi vaksinasi Covid-19 yang dimulai dari tenaga kesehatan, pelayanan publik, kelompok rentan, dan juga daerah-daerah yang menjadi prioritas. Daerah yang dianggap prioritas, merupakan daerah yang memiliki positivity rate (angka positif) tinggi.

“Masalah vaksin ini masih terus dalam proses pengerjaan, kita harapkan target kita mencapai 70% herd immunity (kekebalan komunitas) dapat kita capai dalam waktu 12 bulan,”ujarnya.

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan juga akan memperbaiki manajemen data yang ditargetkan selesai pada pertengahan Februari 2021. Selain itu, pemerintah akan berupaya menurunkan mobilitas di atas 30% untuk mengendalikan penambahan kasus.

"Peraturan dan kebijakan akan disesuaikan terkait hal tersebut,” ujar Luhut.  Adapun pertemuan Luhut dengan ahli epidemiologi akan kembali digelar pada 25 Februari 2021.

Keseimbangan Pemulihan Ekonomi dan Penanganan Pandemi

Di sisi lain, Pandu menilai kebijakan pemerintah yang mengarahkan pada pemulihan ekonomi membuat laju penduduk cukup tinggi. Pergerakan penduduk inilah yang membuat angka Covid-19 terus melaju.

Selain itu, penanganan pandemi tidak optimal bila menitikberatkan pada semata pemulihan ekonomi. "Padahal presiden selalu menyampaikan pemulihan ekonomi dan penanganan pandemi harus seimbang."

Pandu mencontohkan kebijakan PPKM itu membatasi kegiatan masyarakat tapi jam buka mal diperpanjang. "Hal itu menyebabkan penanganan pandemi tak optimal," ujarnya.

Pemerintah membentuk Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) khusus memulihkan ekonomi di masa pandemi. Ketua KPC-PEN Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi  berlangsung secara seimbang.

Pemerintah menerapkan sistem "menekan gas dan menginjak rem" sesuai situasi. "Penanganan Covid-19 maupun pemulihan ekonomi dilakukan dengan gas dan rem yang seimbang," ujar Airlangga dalam talkshow daring yang ditayangkan kanal YouTube BNPB, pada tahun lalu.

Untuk tahun ini, Airlangga optimistis vaksin Covid-19 untuk mendorong perekonomian Indonesia tumbuh 5% sesuai target pemerintah. Airlangga memperkirakan ekonomi Indonesia telah menyentuh titik terbawah pada kuartal kedua dengan kontraksi mencapai 5,32%.

Bank Dunia meramal perekonomian Tanah Air tumbuh 4,4% tahun ini, sedangkan Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 6,1% dan Bank Pembangunan Asia 5,3%. Meski demikian, hal tersebut masih akan bergantung kepada dinamika pandemi.

(REVISI: Artikel ini diubah pada Jumat, 5 Februari 2021, pukul 11.35 WIB. Perubahan dilakukan pada bagian judul yang semula adalah: Pertama Kali Pemerintah Kumpulkan Epidemiolog Bahas Penanganan Pandemi. Selain itu perubahan pada paragraf pertama dan beberapa paragraf di bawahnya. Koreksi dilakukan karena kekeliruan pada penulisan hasil wawancara dengan narasumber, dan belum adanya konfirmasi dari pihak yang lain. Mohon maaf atas kekeliruan ini.)

Halaman:

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan