Memahami Infodemi Agar Tak Terjebak Hoaks Covid-19

Kominfo
Penulis: Hanna Farah Vania - Tim Riset dan Publikasi
13/2/2021, 14.00 WIB

Kedua, teknologi komunikasi modern. Pada era teknologi komunikasi modern, semua orang bisa membuat dan menyebarkan konten. Hal ini bahkan dapat membuat orang awam merasa menjadi ahli. Ia menyoroti persoalan yang ada seperti di platform media sosial seperti Facebook dan Whatsapp.

“Berbeda dengan media massa arus utama yang memiliki kode etik, wartawan, hingga editor yang memverifikasi informasi, media sosial tidak memiliki ‘penjaga gawang’ yang mengatur pembuatan dan penyebaran informasi,” Anto menyebutkan pada tulisannya.

Ketiga, adanya insting dasar manusia yang selalu ingin tahu. Anto menambahkan bahwa perasaan ingin tahu biasanya dibarengi dengan perasaan takut. Saat pandemi, perasaan ini akan dibarengi dengan menyalahkan orang lain dan menjaga identitas positif suatu kelompok. Sehingga, ini yang memunculkan penyebaran teori konspirasi.

Oleh sebab itu, diperlukan kerja sama antar stakeholder dalam memerangi disinformasi.  Menurut Anto, pemerintah adalah aktor utama yang bertanggung jawab menangani penyebaran hoaks. Langkah ini telah dilakukan oleh Kominfo dengan merilis secara berkala bukti berita bohong yang disebar melalui media sosial.

Selain itu, peran media arus utama juga penting dalam menangkal berita bohong pandemi. Caranya dengan menerapkan jurnalisme data.  Menurut Global Managing Editor Operations Thomson Reuters, Reg Chua, jurnalisme data berperan penting untuk menghindari bias-bias informasi yang kerap muncul di media sosial seperti Facebook.   Masyarakat pun perlu menyadari pentingnya berpikir kritis terhadap informasi yang kita terima. Berupaya untuk mengurangi bias informasi dengan mengkaji kembali sumber berita termasuk penulisnya dapat membantu terhindar dari infodemi.

Halaman:

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan