Moeldoko Bakal Panggil Erick Thohir Bahas Nasib Korban Jiwasraya

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/pras.
Salah satu nasabah pemegang polis Jiwasraya Saving Plan yang tergabung dalam Forum Korban Jiwasraya menggunakan topeng saat melakukan aksi di depan kantor PT Asuransi Jiwasraya (Persero), Jakarta, Senin (28/12/2020). Dalam aksinya mereka menyampaikan tanggapan atas skema restrukturisasi polis dimana salah satunya skema tersebut tidak dijelaskan secara gamblang kepada pemegang polis dan narasi komunikasi Jiwasraya dianggap tidak persuasif bahkan terkesan intimidatif.
Penulis: Rizky Alika
Editor: Pingit Aria
3/3/2021, 15.52 WIB

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menerima Forum Nasabah Korban Jiwasraya (FKNJ) pada Selasa (2/3). Moeldoko mengatakan, ia akan memanggil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir untuk membahas korban Jiwasraya.

Ia berencana memfasilitasi pertemuan FKNJ dengan pihak Kementerian BUMN dan manajemen PT Asuransi Jiwasraya (Persero). "Agar bisa melihat permasalahan ini dari dua sisi, setelah itu akan kami pertemukan dengan FKNJ untuk mencari solusi terbaik," kata Moeldoko, dikutip dari keterangan pers, Rabu (3/3).

Audiensi berlangsung di Gedung Bina Graha Jakarta. Moeldoko turut didampingi Staf Khusus Kantor Staf Presiden (KSP), Deputi III KSP Panutan S. Sulendrakusuma, dan Deputi IV KSP Juri Ardiantoro.

Audiensi dengan FKNJ merupakan janji Moeldoko saat menghadiri ‘KSP Mendengar’ pada pekan lalu. Saat itu, salah satu perwakilan FKNJ meminta bertemu dengan Moeldoko untuk menyampaikan persoalan 5,3 juta nasabah Jiwasraya. Salah satu permintaan FKNJ dalam audiensi dengan Moeldoko ialah bertemu Menteri BUMN dan manajemen Jiwasraya.

Selain itu, ada beberapa poin yang menjadi permohonan FKNJ. Salah satunya, sosialisasi skema restrukturisasi yang dinilai berbau intimidasi.

Ketua FKNJ Ana Rustiana menjelaskan, kasus Jiwasraya melibatkan korban sebanyak 5,3 juta nasabah. Dari jumlah itu, sebanyak 80 persen di antaranya merupakan nasabah kalangan menengah ke bawah.

Namun, saat ini Jiwasraya belum bisa menyelesaikan gagal bayar kepada para nasabahnya. "Terutama dari dua skema yang ditawarkan. Hingga saat ini tidak dilakukan Jiwasraya," ujar Ana.

Para nasabah berharap Jiwasraya tetap hidup dengan sinergi BUMN. Dengan demikian, nasabah dapat melakukan pembayaran manfaat berjalan tiap bulan, seperti manfaat pendidikan, kesehatan dan bulanan pensiunan. FKNJ juga berharap opsi restrukturisasi bisa lebih baik dan solutif serta tidak merugikan nasabah.

Ke mana investasi Jiwasraya mengalir? Simak Databoks berikut: 

Sebelumnya, Jiwasraya sudah mengantongi kesepakatan 4.350 pemegang polis jenis bancassurance untuk ikut program restrukturisasi penyelamatan polis per 8 Februari 2021. Jumlahnya setara dengan 25% dari total jumlah nasabah produk bernama JS Saving Plan tersebut.

Sementara pemegang polis kategori ritel yang telah bersedia mengikuti program restrukturisasi polis Jiwasraya, jumlahnya telah mencapai 23.848 peserta atau 10% dari total peserta. Restrukturisasi polis ritel ini pertama kali disosialisasikan pada pertengahan Januari 2021.

Sebanyak 109.091 pemegang polis yang berasal dari nasabah korporasi, sudah sepakat untuk ikut dalam program restrukturisasi. Jumlah tersebut, setara dengan 52% dari total nasabah korporasi Jiwasraya.

Direktur Kepatuhan dan SDM Jiwasraya R. Mahelan Prabantarikso mengatakan peningkatan jumlah pemegang polis yang mengikuti program restrukturisasi, tak lepas dari upaya sosialisasi yang dilakukan tim internal yang masif. Selain itu, terdapat pengertian dari pemegang polis mengenai tujuan restrukturisasi polis Jiwasraya.

"Tentu saja capaian ini akan menjadi motivasi bagi kami untuk bisa lebih masif serta maksimal melakukan sosialisasi dan melayani para pemegang polis," kata Mahelan yang juga menjabat sebagai Koordinator Tim Satgas Restrukturisasi Polis Jiwasraya bidang Komunikasi dan Hukum, melalui siaran pers, Selasa (9/1).

Seiring dengan meningkatnya atensi dan jumlah pemegang polis yang mengikuti program restrukturisasi, Tim Percepatan Restrukturisasi Jiwasraya berencana menambah personel yang bertugas untuk melakukan input hingga pengolahan data pemegang polis yang masuk.

Paralel dengan upaya tersebut, Tim Percepatan Restrukturisasi Jiwasraya pun tengah menyiapkan kebutuhan fundamental IFG Life yang nantinya akan menerima polis Jiwasraya yang telah direstrukturisasi, melalui proses migrasi.

Reporter: Rizky Alika