Bio Farma Masih Negosiasi, Harga Vaksin Sinopharm Belum Diputuskan

ANTARA FOTO/REUTERS/Sebastian Castaneda/AWW/dj
Petugas kesehatan menyiapkan suntikan vaksin virus corona (COVID-19) buatan Sinopharm, di Lima, Peru, Selasa (9/2/2021). PT Bio Farma belum menetapkan harga vaksin Sinopharm yang akan digunakan untuk vaksinasi mandiri.
15/4/2021, 21.34 WIB

PT Bio Farma (Persero) masih belum memutuskan usulan harga vaksin Covid-19 buatan Sinopharm yang akan dipakai untuk vaksinasi mandiri. Ini lantaran mereka masih bernegosiasi mengenai harga dengan produsen.

Sebelumnya mereka mendapatkan komitmen pasokan 35 juta vaksin virus corona untuk program vaksinasi mandiri atau gotong royong dari tiga merek vaksin Covid-19. Ketiganya adalah Sinopharm, CanSino, dan Sputnik V dengan kemungkinan datang pada minggu keempat April.

 “Harganya termasuk dalam negosiasi,” kata Corporate Secretary Bio Farma Bambang Heriyanto kepada Katadata.co.id, Kamis (15/4). Senada, Juru Bicara Vaksinasi Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi ketika dikonfirmasi juga mengatakan pihaknya belum menerima usulan harga dari Bio Farma.  

Sebelumnya Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan meski harga ditetapkan Kemenkes, namun acuan tarif berdasarkan usulan Bio Farma yang telah diverifikasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). 

Bio Farma menargetkan vaksin Sinopharm paling cepat akan tiba pada minggu keempat April ini.  Bambang mengatakan pihaknya masih mengejar target yang ditetapkan. “Kami usahakan akhir April atau awal Mei 2021,” katanya. 

Sebelumnya Honesti mengatakan semua korporasi yang terlibat dalam vaksin gotong royong ini akan mendaftarkan jumlah karyawan dan anggota keluarganya. Selanjutnya data diserahkan ke Kementerian Kesehatan untuk menentukan kebijakan harga hingga layanan vaksinasinya.

"Kami di Bio Farma juga akan melakukan registrasi tapi khusus untuk BUMN," ujarnya pada Kamis (8/4).

Untuk Sputnik V, Honesti menyampaikan, rencananya akan datang sekitar 20 juta dosis vaksin asal Rusia itu ke Indonesia. "Akan dimulai pengiriman secepatnya setelah emergency use authorization (EUA) vaksin Sputnik V dari Badan POM keluar," katanya.

Sedangkan vaksin CanSino, Honesti mengatakan, masih dalam proses dan sudah ada komitmen sebanyak lima juta dosis vaksin. "Mereka akan mengirimkan antara bulan Juli - September 2021 sebanyak tiga juta dosis. Kemudian dua juta dosis lagi pada kuartal keempat 2021," katanya.

Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Shinta Kamdani mengatakan, vaksinasi kepada pihak swasta akan diutamakan untuk perusahaan yang berada di zona dengan kasus Covid-19 tinggi.

Hingga Jumat (9/4) pekan lalu, ada 17.368 perusahaan dengan total 8,6 juta orang yang berminat mengikuti vaksinasi gotong royong. Sedangkan pemberian vaksin akan dilakukan secara bertahap.

"Yang pasti (prioritas) ada di zona merah," kata Shinta saat dihubungi Katadata.co.id, Jumat (9/4).

Reporter: Rizky Alika