Deret Nama di Pusaran Reshuffle Kabinet: Bahlil, Nadiem, dan Bambang

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Presiden Joko Widodo bersalaman dengan para Menteri yang disahkan dalam acara sumpah jajaran menteri dalam rangkaian pelantikan Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Jokowi diperkirakan akan melakukan kocok ulang Menteri usai perubahan nomenklatur Kementerian.
16/4/2021, 19.41 WIB

Presiden Joko Widodo dikabarkan akan merombak atau reshuffle Kabinet Indonesia Maju dalam waktu dekat. Reshuffle seiring perubahan nomenklatur beberapa Kementerian dan Lembaga (K/L).

Kementerian Riset dan Teknologi akan melebur ke dalam Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Selain itu, Jokowi juga akan membentuk Kementerian Investasi.

Dari sejumlah informasi yang dihimpun, kocok ulang pembantu Presiden hanya tinggal menunggu waktu. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia kemungkinan besar akan menjabat sebagai Menteri Investasi.

Adapun Nadiem Makarim tetap akan menjabat sebagai Mendikbud dengan fungsi tambahan bidang Ristek. Meski demikian, belum jelas apakah Menristek sebelumnya Bambang Brodjonegoro akan menjadi Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) atau tidak.

Bambang akhir pekan lalu sempat menyatakan dirinya akan menjadi Menristek yang terakhir. Namun ia tak berkomentar mengenai potensi melanjutkan jabatan di BRIN. "No comment," ujarnya lewat pesan singkat kepada Katadata.co.id, Jumat (16/4).

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB), Daniel Johan mengatakan, permasalahan kabinet sepenuhnya merupakan hak prerogatif presiden. "Yang penting sosoknya bisa memperkuat kesolidan dan kinerja kabinet," ujar dia, Jumat (16/4).

Dia meyakini Jokowi akan mengambil keputusan terbaik setelah mendapat masukan dan data, termasuk masukan dari para ketua umum partai koalisi.

Politisi Senior PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira enggan berkomentar banyak. Andreas sebelumnya sempat berkomentar mengenai perlunya Kemenristek bergabung dengan Kemendikbud. "Kalau soal reshuffle dan siapa menterinya, itu wilayah Presiden," katanya.

Sinyal perombakan kabinet muncul usai Jokowi dikabarkan bertemu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri beberapa hari lalu. Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan pertemuan tersebut merupakan hal yang rutin dilakukan keduanya saban tiga bulan sekali.

Tak cuma Megawati, Wakil Presiden Ma'ruf Amin disebut telah diajak bicara oleh Jokowi mengenai kemungkinan pergantian personel. Apalagi Wapres bertanggung jawab atas urusan kepegawaian di Kementerian serta Lembaga (K/L).

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin kepada sejumlah awak media mengatakan Jokowi akan merombak kabinet pada pekan ini. Meski demikian, ia belum dapat memastikan siapa saja personel baru pembantu Presiden.

Pihak Istana Kepresidenan mengatakan belum ada info terkait kapan perombakan kabinet akan dilakukan. "Belum," kata Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Jumat (16/4).

Adapun pakar khawatir penggabungan tersebut akan mengecilkan peran riset dalam dunia pendidikan. Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Nadia Fairuza Azzahra juga mengkhawatirkan beban kerja Kemendikbud akan menjadi padat.

"Ini tentu saja akan mempersulit koordinasi antar sektor terkait dengan riset dan teknologi," kata Peneliti CIPS Nadia Fairuza Azzahra seperti dikutip dari keterangan pers, Selasa (13/4).

Tak hanya itu, langkah tersebut juga seolah menunjukkan kegiatan riset bukan menjadi prioritas pemerintah. Padahal, riset dan teknologi merupakan aspek yang harus hadir pada setiap sektor.