Kesadaran Pengelolaan Sampah Minim, Penegakan Hukum Perlu Dilakukan

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/foc.
Pemulung memilah sampah yang masih bernilai di tempat pembuangan sampah sementara di kawasan Kalibata, Jakarta, Sabtu (17/4/2021).
22/4/2021, 19.36 WIB

Senior Product Manager Garnier Indonesia Diana Beauty menyampaikan setiap satu menit masyarakat di Indonesia menghasilkan sekitar 13 ton sampah plastik. Jika hal itu diakumulasikan per hari, maka jumlahnya akan lebih besar.

Untuk itu ia mengajak masyarakat lebih bertanggung jawab dalam pengelolaan sampahnya melalui #OneGreenStep guna menciptakan dampak positif menuju keberlanjutan.

Misalnya bisa memulainya dengan menggunakan tempat minum sendiri di saat membeli kopi. "Faktanya mengerikan, tapi jangan khawatir kita bisa mulai dari diri kita sendiri," ujarnya.

Guna mengurangi polusi sampah plastik. Garnier sendiri telah bekerja sama dengan eRecycle untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya program daur ulang. Melalui kerja sama ini perusahaan menyediakan aplikasi penjemputan sampah ke rumah konsumen.

Adapun hingga saat ini aplikasi tersebut telah terunduh sebanyak 62 ribu pengguna dan memuat 6,3 ton sampah pada pekan lalu. "Ini sampah bukan hanya dari Garnier tapi dari masyarakat. Jadi kita sangat senang dengan capaian ini," ujarnya.

Tak hanya itu, guna menanggulangi persoalan sampah plastik akibat kebiasaan masyarakat yang saat ini suka berbelanja online. Maka perusahaan mengganti bubble wrap dengan flutter lainer berbahan kertas dalam pengiriman produk. Hasilnya perusahaan menghemat 36,5 ton plastik di 2021.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan