Gaza Mulai Pulih, DK PBB Desak Israel-Hamas Patuhi Gencatan Senjata

ANTARA FOTO/REUTERS/Mohammed Salem/WSJ/sa.
Mohammed Salem Warga Palestina berkumpul di lokasi rumah-rumah yang hancur setelah serangan udara dan artileri Israel t kekera lintas batas antara militer Israel dan militan Palestina berlanjut, di Jalur Gaza utara, Jumat (14/5/2021). PBB minta Hamas dan Israel mematuhi genjatan senjata.
23/5/2021, 11.36 WIB

Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan agar baik Israel maupun Palestina patuh terhadap gencatan senjata yang telah disepakati. Hal tersebut penting untuk memulihkan ketenangan dan perdamaian di Gaza.

Israel dan dua kelompok utama Palestina di Jalur Gaza, Hamas dan Jihad Islam telah menyepakati gencatan senjata, Kamis (20/5/2021) waktu setempat atau Jumat (21/5/2021) dini hari. Kesepakatan ini mengakhiri pertempuran selama 11 hari terakhir.

Bombardir Israel ke Gaza mengakibatkan 248 orang termasuk 66 anak-anak meninggal dunia. Sedangkan 12 orang di Israel tewas akibat serangan roket dari wilayah Gaza.

“Menegaskan pentingnya mencapai perdamaian berdasarkan visi kawasan di mana dua negara demokratis, Israel dan Palestina, hidup berdampingan dalam damai dengan perbatasan yang aman dan diakui,” demikian pernyataan DK PBB dikutip dari Al Jazeera, Minggu (23/5).

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken dikabarkan akan menyambangi Israel dan Tepi Barat pekan depan. Dikutip dari Reuters, Blinken juga akan berkunjung ke negara lain di wilayah tersebut seperti Yordania dan Mesir.

Pada Sabtu (23/5), Qatar berjanji bekerja sama dengan negara Arab dan negara Islam untuk membantu menghentikan serangan Israel. Adapun parlemen Mauritania mendesak Pengadilan Kriminal Internasional menuntut pejabat Israel atas ‘genosida’ dalam aksi militernya.

Adapun warga Palestina di Gaza menyambut gencatan senjata. Ratusan pejuang Hamas juga berpawai sebagai tanda duka Bassem Issa, komandan senior mereka yang tewas dalam serangan Israel.

Sedangkan pemimpin tertinggi Hamas di Gaza, Yahya Sinwar muncul pertama kalinya sejak serangan ke Gaza terjadi. Israel sebelumnya mengebom rumah Sinwar dan kediaman beberapa tokoh senior Hamas lainnya.

Baik Hamas maupun Israel saling mengklaim kemenangan atas pertempuran yang telah terjadi. "Ini adalah eforia kemenangan," kata Khalil al-Hayya, seorang pejabat senior Hamas, di depan kerumunan ribuan warga Palestina di Gaza yang merayakan gencatan senjata.

Sebaliknya, Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengatakan di Twitter bahwa serangan ke Gaza telah menghasilkan "pencapaian militer yang belum pernah terjadi sebelumnya," katanya.

Protes pro Palestina juga digelar di berbagai belahan dunia seperti Berlin, London, Paris, dan Melbourne. Para demonstran mendesak pemimpin dunia memberi sanksi hingga embargo militer ke Israel.

Demonstrasi juga digelar di Tel Aviv untuk menyerukan perdamaian Israel-Palestina. Unjuk rasa digelar kelompok sayap kiri Israel serta kader partai politik yang berisi warga Palestina.