Presiden Joko Widodo terus mendorong proses vaksinasi Covid-19. Kepala Negara pun menargetkan, 7,5 juta penduduk DKI Jakarta harus sudah menerima vaksin pada akhir Agustus.
Ia mengakui target tersebut merupakan hal yang ambisius, namun perlu dikejar untuk mencapai kekebalan komunitas (herd immunity). Bahkan Jokowi telah menyampaikan targetnya ini kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Saya telah menyampaikan kepada Gubernur DKI untuk di akhir Agustus, target 7,5 juta penduduk di Jakarta harus sudah divaksinasi," kata Jokowi saat meninjau vaksinasi di Rusun Tanah Tinggi, Jakarta.
Mantan Wali Kota Solo itu juga berharap, Pemerintah Provinsi DKI bisa bekerja keras untuk mencapai target tersebut. Terlebih, masyarakat Jakarta melakukan interaksi dan mobilitas yang tinggi. "Sehingga kecepatan vaksinasi sangat menentukan penyebaran dari Covid-19," ujar dia.
Selain meninjau lokasi tersebut, Jokowi juga telah memantau proses vaksinasi di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi. Vaksin diberikan kepada pelayan publik hingga disabilitas dengan jumlah 10 ribu orang per hari.
Ia pun berharap, jumlah vaksinasi tersebut bisa ditiru di daerah lain. "Sehingga vaksinasi bisa berlangsung dalam jumlah banyak," katanya.
Selanjutnya, dia juga mengunjungi vaksinasi virus corona di kawasan Waduk Pluit, Jakarta. Presiden berharap, pemerintah DKI bisa melakuka vaksinasi sebanyak 100 ribu orang per hari mulai pekan depan.
"Dengan jumlah yang tadi sudah kita targetkan, di Agustus nanti sudah bisa mencapai kekebalan komunal," ujar dia. Jokowi pun memastikan stok vaksin akan mencukupi untuk kebutuhan vaksinasi tersebut.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengizinkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memperluas sasaran vaksinasi kepada seluruh penduduk usia 18 tahun ke atas. Hal tersebut tertuang dalam Surat Kemenkes Nomor SR/02.04/III/496/2021.
Kemenkes pun memastikan keamanan vaksin yang akan digunakan, yaitu vaksin AstraZeneca."Iya (aman). Sampai saat ini, BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) dan Itagi (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization) belum mengubah aturan dan rekomendasinya," kata Juru Bicara vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi.
Namun, pemerintah provinsi diminta untuk tetap memprioritaskan vaksinasi kepada tenaga kesehatan dan tenaga penunjang di fasilitas layanan kesehatan. Selain itu, prioritas juga tetap dilakukan kepada masyarakat lanjut usia, petugas pelayanan publik, dan kelompok masyarakat rentan seperti mereka yang tinggal di daerah kumuh, orang dengan gangguan jiwa, dan lansia.