Menkes Targetkan Suntik Dua Juta Dosis Vaksin Covid-19 Per Hari

ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/aww.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers terkait kedatangan vaksin COVID-19 Sinovac setibanya dari Beijing di Terminal Cargo Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (18/4/2021). Budi menargetkan laju vaksinasi Covid-19 bisa mencapai dua juta per hari.
24/6/2021, 14.24 WIB

Menteri Kesehatan Budi Gunadi menargetkan laju vaksinasi Covid-19 di Indonesia mencapai dua juta dosis per hari pada semester 2 2021. Hal tersebut guna memacu target sasaran vaksin 181,5 juta penduduk.

Budi sebelumnya menargetkan laju pemberian vaksin bisa mencapai satu juta dosis per hari pada awal Juli. Namun target tersebut ternyata belum cukup dan akan ditambah lagi.

“Harus naik sampai dua juta per hari dibandingkan kemarin yang mencapai 700 ribu per hari,” kata Budi saat meresmikan sentra vaksinasi Covid-19 bersama Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) di Lakespra TNI AU, Kamis (24/6) dikutip dari Antara.

Untuk mengejar target tersebut, Kemenkes akan mendorong mereka yang telah berusia 18 tahun untuk menerima vaksin.Ia juga berharap pihak lain seperti asosiasi asuransi bisa membantu pemerintah untuk mengajak masyarakat vaksinasi.

“Akan kami bantu sediakan vaksin. Mungkin bisa memfasilitasi nasabah dan keluarganya,” ujar mantan Dirut Bank Mandiri itu.

Dia menjelaskan untuk mencapai target sasaran vaksinasi diperlukan 363 juta dosis vaksin. Saat ini Indonesia baru mendapatkan 75 juta dosis, sedangkan sisa 290 juta akan tiba pada semester dua 2021.

“Ketersediaan vaksin di seluruh dunia jadi masalah (karena) produsen hanya lima negara,” katanya.

PT Bio Farma memastikan jumlah vaksin Covid-19 yang didatangkan pemerintah cukup untuk mengejar target vaksinasi sebanyak 1 juta dosis per hari. Pemerintah saat ini telah menerima 104 juta dosis vaksin, sebagian besar berupa bahan baku.

"Jumlah stok vaksin Covid-19 dalam negeri mampu memenuhi target tersebut," ujar Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari PT Bio Farma Bambang Heriyanto, dikutip dari Antara.

Reporter: Antara