Efek Vaksinasi
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), efek samping pascavaksinasi yang ditimbulkan bersifat ringan hingga sedang. Demam ringan atau nyeri otot adalah efek yang normal. Hal tersebut menandakan sistem kekebalan tubuh sedang merespons vaksin, khususnya antigen, zat yang memicu respon imun untuk melawan virus. Efek samping ini biasanya hilang dengan sendirinya setelah beberapa hari.
Namun, efek samping ini tetap harus diawasi dan dievaluasi lebih lanjut jika terjadi KIPI. Melansir Halodoc, meskipun KIPI merupakan kondisi atau gangguan kesehatan yang terjadi setelah imunisasi, namun tidak selalu memiliki hubungan sebab dan akibat dengan penggunaan vaksin.
Ada beberapa reaksi KIPI yang dapat terjadi setelah pemberian vaksin Covid-19 yakni:
- Reaksi lokal seperti nyeri, kemerahan, bengkak pada lokasi penyuntikan, dan selulitis
- Reaksi sistemik seperti demam, nyeri otot di seluruh tubuh, nyeri sendi, tubuh terasa lemah, dan sakit kepala.
- Reaksi lainny, seperti urtikaria, syok anafilaktik, dan pingsan
Kasus KIPI yang parah seperti syok anafilaktik cukup jarang terjadi. Namun, untuk memastikannya, sebaiknya menunggu selama 30 menit untuk memantau keluhan yang mungkin muncul pasca vaksinasi.
KIPI dapat memengaruhi individu yang sehat dan harus segera mendapatkan penanganan. Oleh karena itu, jika pasca vaksinasi Covid-19 mengalami reaksi seperti di atas, sebaiknya segera menghubungi fasilitas kesehatan terdekat untuk pemeriksaan medis.
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan