Khasiat Rutin Berolahraga Usai Vaksinasi Covid-19, Antibodi Meningkat

ANTARA FOTO/Teguh Prihatna/Lmo/wsj.
Sejumlah pasien COVID-19 berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG) berolahraga di kawasan pusat karantina Asrama Haji Batam, Kepulauan Riau, Rabu (2/6/2021).
3/7/2021, 08.00 WIB

Program vaksinasi Covid-19 semakin gencar dilaksanakan dengan target sasaran yang lebih luas di Indonesia. Harapannya, masyarakat bisa memiliki antibodi untuk melawan virus corona di tengah jumlah kasus kian meningkat dengan varian virus yang lebih cepat menular.  

Sebuah studi yang dilakukan oleh beberapa peneliti di Glasgow Caledonian University (GCU)  mengkaji hal yang bisa meningkatkan efektivitas program vaksinasi. Salah satunya adalah olahraga. 

Menurut Profesor Sebastien Chastin, seorang spesialis dalam dinamika perilaku kesehatan di GCU, dalam uji coba terkontrol secara acak, seseorang yang aktif berkegiatan fisik, 50 persen lebih mungkin memiliki jumlah antibodi yang lebih tinggi setelah mendapat vaksin dibandingkan orang yang tidak aktif berolahraga. 

“Ini bisa menjadi cara yang hemat biaya dan mudah untuk meningkatkan kampanye vaksinasi,” ujarnya seperti dikutip dari The Conversation.

Berdasarkan hasil studi tersebut, aktivitas fisik yang teratur juga dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh. Kegiatan itu mendorong peningkatan kadar antibodi imunoglobulin IgA. Antibodi ini melapisi membran mukosa paru-paru dan bagian lain dari tubuh kita di mana virus dan bakteri bisa masuk. 

Aktivitas fisik secara teratur juga meningkatkan jumlah sel T CD4+. Sel ini bertanggung jawab untuk memperingatkan sistem kekebalan terhadap serangan dan bagaimana mengatur responsnya.

Berolahraga 30 menit selama lima hari dalam seminggu pun bisa mengurangi risiko jatuh sakit dan kematian akibat penyakit menular hingga 37 persen.

Menurut studi tersebut terdapat tiga mekanisme yang membuat aktivitas fisik efektif membantu melawan penyakit menular. Pertama, orang yang fisiknya lebih aktif lebih kecil kemungkinannya memiliki penyakit bawaan seperti obesitas, diabetes, penyakit pernapasan, dan kardiovaskular. 

Kedua, olahraga dapat mengurangi stres dan peradangan kronis sehingga dapat mengurangi kemungkinan infeksi yang fatal. Hal ini penting sebab sebagian besar kematian akibat Covid-19 dan pneumonia disebabkan oleh respons peradangan yang tidak terkontrol. Ketiga, dengan berolahraga sistem kekebalan tubuh akan lebih kuat.

Berdasarkan data Kawalcovid19.id, pemerintah telah menyuntikkan sekitar 40,3 juta dosis vaksin Covid-19 per 27 Juni 2021. Sebanyak 27,2 juta orang telah menerima suntikan dosis pertama sedangkan 13,1 juta sudah mendapat suntikan dosis kedua. 

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan