3 Juta Dosis Vaksin Moderna dari AS Tiba di Indonesia

ANTARA FOTO/REUTERS/Eduardo Munoz/Pool/foc/cf
Ilustrasi vaksin Covid-19 merek Moderna buatan Amerika Serikat.
Penulis: Sorta Tobing
11/7/2021, 14.00 WIB

Vaksin buatan AS itu, ia menyebut, memakai teknologi mRNA. “Efikasinya tinggi dan terbukti cukup ampuh menekan laju penularan Covid-19 di AS,” ucapnya.

Sebagai informasi teknologi mRNA tergolong baru dalam pembuatan vaksin. Tak seperti vaksin konvensional yang menggunakan virus yang dilemahkan atau dimatikan, mRNA memakai komponen materi genetik yang direkayasa untuk menyerupai kuman atau virus tertentu sehingga dapat melawan Covid-19. 

Duta Besar AS untuk Indonesia Sung Y Kim mengucapkan selamat atas kehadiran vaksin Moderna tersebut. “Satu juta lainnya akan dikirim secepatnya melalui mekanisme Covax,” katanya. 

Dengan laju penularan tinggi dan varian virus Covid-19 yang terus berkembang, menurut dia, pandemi menjadi masa yang kritikal. “Tidak ada negara yang mampu menuntaskannya sendiri. AS berkomitmen membantu Indonesia,” ucap Kim.

Progres Program Vaksinasi di Indonesia

Menkes Budi mengatakan, terjadi percepatan program vaksinasi di Indonesia. Data terakhirnya menunjukkan jumlah penyuntikan telah menembus angka mencapai 52 juta. Untuk 10 juta pertama tercapai dalam delapan minggu. Lalu, 10 juta berikutnya dalam empat minggu. Dan 10 juta terakhir dicapai dalam 12 hari. 

Penerima vaksin pertama telah mencapai 38 juta orang. Jumlah ini mencakup lebih dari 20% total target populasi penerima vaksin yang sebesar 181 juta orang.

Di beberapa provinsi, seperti Bali, angka penerima vaksin telah mencapai 70%. “DKI Jakarta sudah lebih 50% orang,” ujarnya. 

Dengan datangnya vaksin Moderna, harapannya program vaksin akan lebih cepat. Ada sekitar 366 juta dosis vaksin yang harus disuntikkan. 

Di Juni 2021, pemerintah telah menerima 70 juta dosis vaksin. Pada paruh kedua 2021, ada 292 juta dosis vaksin yang datang. “Jadi, laju penyuntikkannya harus lebih cepat lagi,” kata Budi. 

Halaman: