Pemerintah Tambah 2.000 Tempat Tidur untuk Pasien Covid-19 di Jakarta

Muhammad Zaenuddin|Katadata
Suasana antrean pasien Covid-19 yang menunggu di pelataran untuk mendapatkan tempat tidur perawatan di IGD RSUD Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu, (23/6/2021). Sejak awal bulan Juni 2021 atau setelah libur lebaran hingga saat ini lonjakan pasien positif Covid-19 terus terjadi sehingga rumah sakit kewalahan dan kehabisan tempat perawatan.
16/7/2021, 18.08 WIB

Terkait ketersediaan tempat tidur rumah sakit di Ibu Kota, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada awal Juli 2021 mengatakan banyak warga tidak mendapat perawatan, menunggu dan mengantre di ICU. Dia menyebut ketersedian tempat tidur perawatan pasien Covid-19 di Jakarta sudah hampir kolaps dengan tingkat keterisian tempat isolasi dan ICU di atas 90%.

Penambahan tempat tidur perawatan pasien Covid-19 saling kejar-kejaran dengan tingkat keterisiannya. Pada 4 Juli 2021 tempat tidur isolasi kembali ditambah dari 10.355 menjadi 11.214 unit. Penambahan ini hanya mampu mengurangi tingkat keterisian tempat isolasi hanya 1%, dari 93% menjadi 92%.

Sementara penambahan tempat tidur di ICU dari 1.260 unit menjadi 1.377 unit, malah tidak berdampak pada pengurangan keterisiannya. Tingkat keterisian tempat tidur ICU justru bertambah dari dari 91% menjadi 94%.

Data terakhir yang diunggah Pemprov DKI Jakarta 11 Juli 2021, Pemprov DKI kembali menambah tempat tidur isolasi dari 11.214 unit menjadi 11.522 unit. Namun persentase keterisian malah stagnan di angka 92%

Tempat tidur ICU yang juga ditambah dari 1.377 menjadi 1.479 unit tempat tidur juga tidak mengurangi keterisiannya. Meski jumlah tempat ditur ditambah, tingkat keterisiannya pasien di ICU tetap meningkat dari 94% kini di angka 95%.

Halaman:

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan