Jokowi: Indonesia Tak Bisa Lockdown, Baru Semilockdown Semua Menjerit

Katadata
Presidne Joko Widodo saat menjelaskan penanganan Covid dengan PPKM Mikro, Rabu (26/3). Jokowi pada Jumat (30/7) menjelaskan alasannya tak memberlakukan lockdown
30/7/2021, 12.16 WIB

Presiden Joko Widodo menjelaskan alasannya tak menutup total aktivitas masyarakat dalam menghadapi Covid-19. Langkah tersebut diambil lantaran karantina alias lockdown tak bisa menyelesaikan penyebaran corona di Indonesia.

Bahkan, Jokowi menceritakan dirinya menerima keluhan masyarakat saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Padahal, pembatasan tersebut tak menghentikan seluruh kegiatan warga.

“Tidak bisa kita tutup seperti negara lain. PPKM Darurat itu masih semi-lockdown, saya masuk kampung semuanya menjerit minta dibuka,” kata Jokowi saat pembagian bantuan produktif usaha mikro di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (30/7).

Presiden mengatakan akan terus fokus pada sektor kesehatan, namun di sisi lain memastikan sisi ekonomi masyarakat bisa jalan. "(Karena) lockdown artinya tutup total,” ujarnya.

Sedangkan Jokowi membagikan bantuan presiden produktif usaha mikro (BPUM) kepada 12,8 juta pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebesar Rp 1,2 juta per usaha. Secara keseluruhan, pemerintah mengalokasikan banpres produktif 2021 sebesar Rp 15,3 triliun.

Jokowi lalu meminta UMKM tersebut tetap bekerja keras dan bertahan meski omzet turun. Dia juga mengatakan tantangan tersebut juga terjadi di seluruh dunia saat ini.

"Bukan menakut-nakuti, tapi virus corona ini akan selesai kapan? WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) pun belum bisa memprediksi," ujar dia.

Sedangkan pemerintah akan tetap mempercepat vaksinasi sehingga 70% penduduk bisa memiliki kekebalan.  “Jangan lupa, pakai masker, sehabis ekgiatan mencuci tangan, jangan berkerumun,” ujar Presiden.

Reporter: Rizky Alika