Jokowi Minta Penanganan Covid-19 di Kudus Jadi Contoh Daerah Lain

Muhammad Zaenuddin|Katadata
Keluarga mendiang pasien Covid-19 mengumpulkan sisa abu jenazah pasien Covid-19 usai di kremasi di Krematorium Cilincing, Jakarta Utara, Selasa, (27/7/2021).
Penulis: Rizky Alika
Editor: Maesaroh
6/8/2021, 15.57 WIB

Pemerintah masih berupaya keras menekan penularan Covid-19 di berbagai daerah menyusul melonjaknya kasus positif, terutama di Luar Pulau Jawa. Presiden Joko Widodo pun meminta, penanganan Covid-19 di Kudus dapat menjadi contoh bagi daerah lain. 

Sebagaimana diketahui, Kudus sempat menjadi episentrum penyebaran kasus Covid-19 di Jawa Tengah. Bukan hanya di level Jawa tengah, Kudus sempat menjadi salah satu daerah yang mengalami lonjakan kasus Covid-19 tertinggi di Indonesia.  Namun perlahan  Kudus telah keluar dari zona merah Covid-19.

"Ini petunjuk Bapak Presiden supaya kasus di Kudus dan Tasikmalaya menjadi best practice khususnya luar Jawa," kata Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jumat (6/8).

Moeldoko mengatakan Presiden Jokowi pun menekankan hal tersebut dalam sidang kabinet.

Menurut Moeldoko, penanganan virus corona di Kudus merupakan cerminan kerja sama yang baik antara Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), bupati, Komandan Kodim, dan Kapolres. Tidak ketinggalan, tokoh agama juga melakukan sinergi yang baik untuk menyadarkan masyarakat mengenai bahaya virus corona.

"Adanya pendampingan sehingga Forkopimda bisa bergerak secara fleksibel untuk mendapatkan sumber daya dari tempat lain," katanya.

Kemudian, Kudus juga melakukan inovasi dnegan mematikan lampu penerangan jalan pada malam hari. Tindakan tersebut memastikan tidak ada aktivitas atau kerumunan pada malam hari.

Moeldoko mengatakan, bentuk inovasi itu penting mengingat perkembangan Covid-19 sangat dinamis. "Kadang sulit diprediksi kemunculannya," ujar dia.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika