EDISI KHUSUS | Jelajah Jalan Raya Pos

Cerita di Balik Keraton Kasepuhan Tempat Bersejarah di Cirebon

ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Pengunjung mengamati Kereta Singabarong yang dipajang di Museum Keraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat, Rabu (30/10).
Penulis: Siti Nur Aeni
Editor: Sorta Tobing
13/8/2021, 17.42 WIB

Masih di tahun yang sama, setelah kedua putra dari Panembahan Ratu II dibebaskan, ternyata masalah Kerajaan Cirebon tidak berhenti. Pembebasan putra penguasa Cirebon justru memicu perdebatan tentang siapa yang berhak untuk melanjutkan kekuasaan di Kerajaan Cirebon. Konflik internal inilah yang membuat Sulatan Ageng Tirtayasa kembali turun tangan.

Penguasa Banten tersebut akhirnya memutuskan untuk membagi Cirebon menjadi tiga kesultanan yang diberi nama berbeda. Kesultanan tersebut yaitu Kesultanan Kanoman, Panembahan Cirebon, dan Kesultanan Kasepuhan.

Pangeran Kartawijaya yang bergelar Sultan Anom I kemudian memerintah Kesultanan Kanoman. Pangeran Martawijaya bergelar Sultan Sepuh I memimpin Kesultanan Kasepuhan. Lalu, Pangeran Wangsakerta memimpin Panembahan Cirebon. Saat itulah Sultan Sepuh I kemudian tinggal di Keraton Pakungwati yang di kemudian hari berganti namanya menjadi Keraton Kasepuhan.

Ciri Khas Bangunan Keraton Cirebon

Bangunan keraton Kasepuhan dan Kanoman masih ada hingga saat ini dan menjadi destinasi wisata Cirebon yang bersejarah. Keunikan bangunannya membuat tempat ini banyak dikunjungi orang. Keduanya sebenarnya cukup berbeda, berikut ini penjelasannya:

Bangunan Keraton Kasepuhan

Keraton ini merupakan yang pertama di Cirebon dan disebut-sebut sebagai cikal bakal pemerintah kota. Arsitekturnya mendapatkan banyak pengaruh dari budaya Hindu meskipun keraton ini sebenarnya kesultanan Islam.

Ada banyak ornamen dan keramik dengan motif yang khas dapat terlihat dari gapura bangunannya. Selain kental dengan budaya Hindu, keraton ini juga memiliki ciri budaya Tiongkok. Pada saat itu banyak aktivitas perdagangan dengan orang-orang yang datang dari Negeri Panda sehingga terjadi akulturasi budaya.

Bangunan Keraton Kanoman

Meskipun letaknya tidak jauh dari Keraton Kasepuhan, tapi bangunan ini memiliki ciri khas. Warna putih mendominasi dan terdapat hiasan keramik di bagian dindingnya membuat tampilannya sangat mewah. Tidak hanya itu, ada banyak barang-barang bersejarah, seperti kereta kuda, senjata prajurit, hingga peralatan rumah tangga yang masih tersimpan rapi hingga saat ini.

Itulah sejarah dari Keraton Kasepuhan dan Kanoman, Cirebon. Jika  ingin melihat langsung keduanya, Anda dapat langsung datang ke kota ini dan berwisata sejarah sambil menikmati makanan khasnya.

Halaman: