Perwakilan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menemui Presiden Joko Widodo untuk membahas peralihan Blok Rokan di Riau. Dalam kesempatan itu, PHR menyatakan optimistis dapat mengebor 161 sumur di Blok Rokan pada tahun ini.
PHR resmi menjadi juragan baru lapangan minyak bumi di Blok Rokan, Provinsi Riau pada Senin (9/8). Operasional wilayah kerja itu beralih setelah dikelola PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) selama 50 tahun.
"Kami ditargetkan melakukan pemboran sebanyak 161 sumur," kata Manager Well Development Project PHR Pramudya Agus di Istana Negara, Kamis (12/8).
Selain itu, pihaknya juga menargetkan pengeboran sebanyak 500 sumur pada tahun depan. Untuk meningkatkan produksi minyak, PHR juga telah menerapkan teknologi enhanced oil recovery (EOR). "Kemudian project seperti water tank expansion itu sudah dicanangkan," ujar dia.
Senior Manager Well Development PHR Lysa Aryanti menambahkan, peralihan Blok Rokan dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) kepada PT Pertamina (Persero) membutuhkan waktu sekitar dua tahun. Komunikasi antara pemerintah yang diwakili SKK Migas, operator CPI, dan Pertamina Hulu Rokan sudah berlangsung intens selama satu tahun terakhir.
Lysa memastikan, proses pengeboran terus berlanjut saat peralihan. Bahkan, pengeboran rig tetap jalan saat Blok Rokan resmi dialihkan pada Senin (9/8). "Pertemuan mingguan dilakukan intens untuk membahas progres dari 9 program yang kita monitor tahun lalu," ujar dia.
Principal Expert Upstream PHR Budianto Renyut mengatakan sesuai arahan Jokowi, transisi tersebut diharapkan bisa meningkatkan produksi minyak. "Harapan dari Pak Presiden bahwa kami semuanya menjaga dan memastikan produksi bisa ditingkatkan," ujar dia.
Sebelumnya, SKK Migas menyampaikan bahwa sehari setelah alih kelola Blok Rokan rampung, PHR berhasil meneruskan kegiatan pengeboran yang telah disiapkan pada saat transisi. Sumur Bangko P03reg 5 menjadi sumur pertama yang dibor.
Deputi Operasi SKK Migas, Julius Wiratno mengapresiasi komitmen PHR pasca alih kelola Blok Rokan sehingga kegiatan yang telah direncanakan dapat direalisasikan tepat waktu, yaitu pada Selasa (10/8).
"Semoga semua rencana yang sudah disusun dapat dilaksanakan dengan baik, sehingga usaha-usaha yang dilakukan PHR dalam menjaga tingkat produksi Blok Rokan dapat dicapai sesuai target," ujar dia dalam keterangan tertulis, Kamis (12/8).
Pengeboran sumur Bangko P03reg 5 menggunakan Rig BN-18 berkapasitas 550 Horse Power (HP), dengan target kedalaman trajectory lubang sedalam 2.150 kaki (655 meter). Sumur ini ditargetkan memproduksi minyak dengan desain tiga rangkaian casing yakni 13-3/8 inci, 9-5/8 inci, dan 7 inci.
"Pengerjaannya sendiri kami estimasi berjalan 10 hari sampai ke fase komplesi sumur,” kata Julius.
Sebagai informasi, sesuai hasil revisi Work, Program, and Budget (WP&B) 2021, PHR akan mengebor 141 sumur tahun ini. Jumlah tersebut lebih banyak dari rencana awal 84 sumur pada 2021.
Pasalnya, PHR juga berkomitmen menggarap program-program Chevron Pacific Indonesia (CPI) yang tidak terealisasi karena kendala di lapangan jelang akhir alih kelola.
Untuk mengawal pencapaian target tersebut, PHR akan menambah dua buah rig pengeboran. Sehingga seluruh rig yang akan digunakan pada tahun 2021 yakni sebanyak 18 buah rig.
“Pada saat alih kelola, PHR berkomitmen mengebor 161 sumur pada tahun 2021. Semoga semua komitmen dapat dilaksanakan, minimal sama dengan komitmen yang telah disampaikan dalam WP&B,” kata Julius.