Anies Targetkan dalam 10 Hari 2 Juta Warga Terima Vaksin Covid-19

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa.
Tenaga kesehatan bersiap menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada warga di Stasiun Jakarta Kota, Jakarta, Rabu (28/7).
Penulis: Antara
Editor: Sorta Tobing
14/8/2021, 16.00 WIB

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan dalam 10 hari dapat mencapai dua juta warga mendapatkan vaksin virus corona. Dalam sehari, patokannya adalah 260 ribu vaksinasi.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengajak warga Ibu Kota untuk menjalani program vaksin agar dapat menekan risiko berat infeksi Covid-19. “Gerakan vaksinasi ini sekarang masif dan mudah-mudahan segera tuntas,” katanya di Pusat pelatihan Olahraga Pelajar (PPOP), Jakarta, Sabtu (14/8).

Saat ini pemberian vaksin dosis pertama di Jakarta sudah mencapai 8,86 juta atau 99,1% dari total sasaran 8,94 juta warga. Namun, sekitar 40% penerima bukan warga dengan kartu tanda penduduk atau KTP DKI Jakarta. Untuk dosis kedua sudah mencapai 4 juta orang atau 44,8%.

Berdasarkan data corona.jakarta.go.id, penerima vaksin dosis pertama dengan KTP Jakarta mencapai 5,3 juta orang. Dengan demikian, jumlah sasaran warga yang belum mendapat vaksinasi diperkirakan mencapai 2,6 juta orang.

Pemprov DKI Jakarta menaikkan sasaran vaksinasi menjadi 11 juta orang dari sebelumnya 8,94 juta. Penambahan sasaran vaksinasi itu mengingat warga yang beraktivitas di Jakarta juga berasal dari beberapa kota dan provinsi yang bersebelahan dengannya. 

Infografik_Wajib kartu vaksin di fasilitas publik (Katadata)

Parameter untuk Tetapkan Level PPKM

Pada kesempatan yang sama, Anies menginginkan parameter objektif untuk menentukan level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Ibu Kota. Saat ini Jakarta sudah bebas dari zona merah COVID-19.

Dalam parameter yang sudah ada, menurut dia, ada sejumlah kriteria untuk menentukan tingkat atau level PPKM di suatu daerah. Termasuk di dalamnya tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit, jumlah kasus positif, dan mobilitas masyarakat.

Dengan begitu, turun atau naiknya level PPKM tidak berkaitan dengan ada atau tidaknya usulan atau permintaan suatu daerah kepada pemerintah pusat. "Kriteria itu dipakai sehingga bisa menjadi rujukan bagi semua daerah untuk menentukan level PPKM," katanya.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota Jakarta kemarin mengatakan, tingkat keterisian tempat tidur atau BOR di rumah sakit rujukan Covid-19 kembali menurun. Keterisian tempat tidur pasien sebesar 33% dan keterisian ruang di unit perawatan intensif (ICU) mencapai 59%.

Dari total 10.028 tempat tempat tidur isolasi yang disediakan, sekitar 3 ribu terisi. Untuk tempat tidur ICU telah terpakai 917 dari total 1.562 ranjang.

Berdasarkan data Pemprov DKI Jakarta per 13 Agustus 2021, jumlah kasus aktif menurun 428 kasus sehingga jumlah kasus aktif menjadi 9.453 orang. Sedangkan jumlah kasus konfirmasi positif bertambah sebanyak 1.210 kasus sehingga secara total mencapai 837.897 kasus.

Dari jumlah total kasus positif itu, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 815.468. Tingkat kesembuhannya mencapai 97,3% dan total 12.976 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,5%.

Untuk persentase kasus positif sepekan terakhir mencapai 9,9% dan persentase kasus positif secara total sebesar 15,1%. Angka tersebut terbilang tinggi. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5%.