Strategi Besar Jokowi Pacu Ekonomi: Hilirisasi Hingga Digitalisasi UKM

Youtube/Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo membacakan pidato kenegaraan dalam sidang tahunan MPR pada Senin (16/8)
26/8/2021, 13.41 WIB

Presiden Joko Widodo menyiapkan strategi besar untuk memacu ekonomi Indonesia di masa depan. Strategi itu meliputi hilirisasi industri, digitalisasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), dan ekonomi hijau.

Jokowi mengatakan, beberapa hasil hilirisasi itu telah terlihat. Salah satunya, ekspor besi baja Indonesia telah mencapai US$ 10,5 miliar selama setengah tahun ini.

"Hilirisasi sudah kita mulai stop ekspor bahan mentah nikel. Semuanya harus dihiliirisasi," kata Jokowi dalam acara Sarasehan 100 Ekonom, Kamis (26/8).

 Tak hanya nikel, mantan Jokowi juga meminta hilirisasi dilakukan pada bauksit, emas, tembaga, hingga sawit. Ia berharap komoditas tersebut bisa diolah minimal hingga setengah jadi.  "Syukur-syukur bisa menjadi barang jadi," ujar dia.

Kedua, ia akan melakukan digitalisasi UMKM dengan masuk platform digital di tingkat daerah, nasional, dan global. Pemerintah pun telah berupaya untuk mendorong 15,5 juta UMKM masuk ke platform e-commerce.

 "Transformasi terus kita dorong karena ktia memiliki kurang lebih 60an juta UMKM," katanya.

Ketiga, mendorong sektor ekonomi hijau yang memberikan kesempatan besar di masa mendatang. Oleh sebab itu Jokowi akan membangun kawasan industri hijau (green industrial park) pada Oktober mendatang.

Nantinya, kawasan tersebut akan menghasilkan produk hijau serta menggunakan energi baru terbarukan. "Kami harapkan kita memmiliki kekuatan besar ke depan, yaitu produk hijau yang akan mulai kita bangun tahun ini," ujarnya.

Untuk mendukung strategi ekonomi itu, pemerintah juga telah melakukan reformasi struktural. Hal ini dilakukan dengan menerbitkan Undang-Undang Cipta Kerja yang dapat mempermudah perizinan usaha.

Selain itu, pemerintah telah memperbaiki sistem Online Single Submission (OSS). Dengan demikian, pelaku usaha hingga UMKM dapat memperoleh Nomor Induk Berusaha (NIB) dalam waktu cepat.

"Tidak usah berlama-lama, berhari-hari, atau berminggu-minggu. Bisa dilakukan dari rumah atau kantor, butuh waktu 5-7 menit saja," kata mantan Wali Kota Solo itu.

Sebagaimana diketahui, ekonomi domestik dihadapkan pada ancaman virus Covid-19 yang kemungkinan tak hilang dalam hitungan tahun. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sempat mengatakan, tak yakin pandemi Covid-19 akan cepat berlalu.

Meski begitu, Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah menjelaskan, ekonomi masih berpotensi terus membaik meski virus Covid-19 akan bertahan lama di Indonesia. Ia optimistis pandemi akan mereda dan bahkan berakhir dengan tercapainya herd immunity.

“Kejadian Covid mungkin akan biasa saja, seperti halnya flu, tidak berbahaya. Jadi meskipun virus masih akan ada bertahun-tahun lagi, aktivitas ekonomi tidak akan terbatasi,” ujar Piter kepada Katadata.co.id.

Reporter: Rizky Alika