Distribusi Vaksin Tak Merata, LSM Bentuk Koalisi Masyarakat Sipil

ANTARA FOTO/Fauzan/foc.
Petugas cargo membawa envirotainer berisi vaksin COVID-19 Pfizer setibanya di Terminal Cargo Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (19/8/2021).
Penulis: Lavinda
27/8/2021, 09.06 WIB

“Di Jambi, butuh perjalanan hingga 4-5 jam demi mendapat vaksin. Informasi tentang vaksinasi juga masih sulit diperoleh,” kata Edo.

Untuk mendorong kesetaraan dan akses vaksinasi kepada masyarakat adat dan kelompok rentan, Koalisi Masyarakat Sipil dibentuk. Koalisi tersebut beranggotakan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Organisasi Harapan Nusantara (OHANA), Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI), Filantropi Indonesia, Perkumpulan Keluarga Berencana Nasional (PKBI), Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), dan Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA).

Koalisi Masyarakat Sipil menyatakan sikap dalam empat poin seruan. Pertama, pemerataan vaksin bagi seluruh penduduk tanpa terkecuali, terutama di luar Jawa dan Bali. Kedua, dorongan bagi pemerintah untuk menambah tenaga vaksinator.

Ketiga, dorongan bagi keterlibatan BUMN/swasta dalam distribusi vaksin hingga ke tingkat kecamatan/desa/wilayah pelosok tempat masyarakat adat tinggal. Keempat, pendirian klinik vaksinasi darurat (berupa tenda/bangunan sementara/lainnya) di lokasi yang terjangkau.

Penyumbang Bahan: Akbar Malik

Halaman: