Kasus Baru 8.955 Orang, Rasio Positif Covid-19 RI Dekati Standar WHO

ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/wsj.
Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) mengikuti tes cepat antigen di Kantor Kecamatan Banjarmasin Selatan, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Rabu (2/6/2021). Pada H-7 pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) pada 9 Juni 2021, KPU dan Bawaslu melakukan tes COVID-19 kepada 3.106 petugas di wilayah Banjarmasin Selatan yang akan bertugas saat PSU nanti.
2/9/2021, 17.40 WIB

Kementerian Kesehatan melaporkan kasus positif Covid-19 bertambah 8.955 pada Kamis (2/9). Angka pasien baru hari ini didapatkan dari pemeriksaan terhadap 128.853 orang.

Ini berarti rasio positif (positivity rate) Covid-19 di RI mencapai 6,9%. Tren penurunan ini semakin mendekati standar Badan Kesehatan Dunia (WHO) yakni 5%.

Pada Selasa (31/8), rasio positif corona yang dilaporkan mencapai 8,07%. Angka tersebut menurun jadi 7,71% pada laporan hari Rabu (1/9).

 Provinsi Jawa Tengah menyumbangkan kasus terbanyak hari ini yakni 1.134 orang. Di bawahnya adalah Jawa Timur dengan tambahan 853 pasien positif hari ini.

Sedangkan, angka kematian pasien corona di Indonesia juga bertambah 680 orang. Pasien meninggal terbanyak pada hari ini berasal dari Jawa Tengah yakni 206 orang.

Selain itu, Pemerintah melaporkan sebanyak 21.208 orang dilaporkan telah pulih dari corona hari ini. Jawa Tengah juga melaporkan angka pasien pulih terbanyak yakni 4.897 orang.

Sedangkan kasus aktif Covid-19 RI hari ini menurun jadi 176.638 orang. Adapun 252.017 orang dinyatakan sebagai suspek corona.

Sebelumnya Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyoroti angka tes yang menurun. Pada laporan pekan lalu, pemerintah hanya memeriksa 688.906 orang, turun dari 1.146.793 pada 18 Juli 2021. 

Sedangkan Kemenkes telah menurunkan batas atas harga rapid tes antigen menjadi Rp 99 ribu untuk Jawa Bali dan Rp 109 ribu untuk luar Jawa Bali. Ini seiring turunnya harga komponen tes antigen seperti reagen, biaya jasa, hingga administrasi.

Sebelumnya, batas atas harga tes antigen di Jawa mencapai Rp 250 ribu. Sedangkan harga maksimal di luar Jawa sebesar Rp 275 ribu. "Kami mohon semua fasilitas kesehatan baik rumah sakit, laboratorium, memenuhi batasan tarif," kata kata Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan, Prof Abdul Kadir dalam konferensi pers virtual, Senin (16/8).

 Sebelum antigen, Presiden Joko Widodo telah meminta Kemenkes menurunkan harga PCR demi membongkar lebih banyak kasus corona., “Karena kita perlu kecepatan,” ujarnya pada 15 Agustus lalu.