Dokter Paru Sebut Vaksinasi Dapat Menghambat Badai Sitokin

ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/hp.
Sejumlah pelajar mengikuti vaksinasi COVID-19 massal di Stadion Pakansari ,Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (31/8/2021).
Penulis: Lavinda
4/9/2021, 11.01 WIB

Menanggapi hal itu, Erlang mengatakan badai sitokin sebenarnya bisa pula dinetralisir dengan faktor genetik, karena imunitas tubuh manusia berbeda-beda. Hal inilah yang membuat risikonya berbeda-beda pada tiap individu.

Namun, ia tetap menganjurkan masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19. Erlang menyebut, virus varian Delta yang bisa menyebar lebih cepat dan meningkatkan risiko kematian yang tinggi dapat memperparah badai sitokin.

“Untuk meningkatkan imunitas tubuh itu harus divaksin, bukan hanya mengonsumsi vitamin. Fungsinya untuk mengurangi tingkat keparahan badai sitokin.” katanya.

Melansir dari Kementerian Kesehatan, vaksinasi nasional tercatat sudah mencapai 103,73 juta dosis per Kamis, (2/9/2021). Rinciannya, vaksinasi dosis 1 telah diberikan sebanyak 65,23 juta dosis, 37,16 juta untuk dosis 2 dan sebanyak 1,35 juta dosis lainnya untuk vaksinasi gotong royong.

Mulai Juli 2021 lalu, pemerintah telah menyasar kelompok masyarakat rentan dan umum untuk vaksinasi. Vaksinasi dosis 1 telah diberikan kepada 19,62 juta orang atau 14,48% dari target dalam kelompok ini. Sementara itu, untuk vaksinasi dosis 2 telah tersalurkan sebanyak 9,76 juta atau 7,28% dari target.

Penyumbang Bahan: Nada Naurah

Halaman:

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan