Erick Thohir Pantau Stok Obat Covid-19 di Farma Plus dan Apotek

ANTARA/HO-Kementerian BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) melayani langsung konsumen di apotek Kimia Farma wilayah Depok, Jawa Barat, Sabtu (4/9/2021).
5/9/2021, 08.56 WIB

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMNErick Thohir mengecek ketersedian obat selama pandemi Covid-19 di aplikasi dan situs Farma Plus. Tujuannya agar para direksi Kimia Farma, apoteker, dan petugas layanan publik di apotek tetap waspada terhadap obat-obat yang dibutuhkan masyarakat.

"Jangan sampai lengah. Saat pandemi naik, obat tidak ada, dan ketika pandemi turun, obat juga tidak ada. Jangan sampai seperti itu. Hari ini saya lihat kondisi bagus, pelayanan juga baik, dan ketelitian dalam memeriksa resep dokter juga bagus," kata Erick Thohir dalam keterangan tertulis, Sabtu (4/9).

Kementerian Kesehatan meluncurkan aplikasi Farma Plus. Aplikasi ini dapat membantu masyarakat mengecek stok atau ketersediaan obat Covid-19 di apotek-apotek yang ada di wilayahnya, sebelum membeli.

Aplikasi Farma Plus dikembangkan dengan jejaring apotek sampai ke seluruh Indonesia. Selain mengecek data ketersediaan obat Covid-19, aplikasi ini juga memberikan alamat lengkap apotek yang menjual obat tersebut, beserta nomor kontak yang bisa dihubungi. Bahkan, ada nomor ponsel yang terintegrasi dengan aplikasi Whatsapp. Sehingga masyarakat bisa langsung menanyakan stok obat di apotek terdekat.

Selain itu, aplikasi dan situs Farma Plus dinilai Erick sangat membantu masyarakat dalam mengecek ketersediaan obat selama pandemi Covid-19. "Tadi saya sudah cek, ternyata cocok data yang ada di aplikasi Farma Plus dengan ketersediaan obatnya di apotek Kimia Farma," ujarnya.

Menteri BUMN mengatakan, walaupun kasus positif Covid-19 di Indonesia turun dalam sepekan terakhir, pemerintah tetap ingin memastikan ketersediaan vitamin dan obat-obat, terutama tujuh jenis obat Covid-19 selalu ada dalam jumlah yang memadai. Termasuk di apotek-apotek di bawah koordinasi Kimia Farma, perusahaan BUMN di bidang farmasi, sehingga akan memudahkan masyarakat yang membutuhkan.

Menteri BUMN Erick Thohir melakukan pengecekan di apotek Kimia Farma di wilayah Depok, Jawa Barat, Sabtu (4/9). Selain melihat ketersediaan tujuh jenis obat Covid-19, yakni Azithromycin, Favipiravir, Immunoglobulin, Ivermectin, Oseltamivir, Remdesivir, dan Tocilizumab, Erick Thohir juga memeriksa kecocokan data obat-obat tersebut dengan data yang terdapat di aplikasi Farmaplus atau situs https://farmaplus.kemkes.go.id/.

"Program vaksinasi yang terus digencarkan pemerintah demi mempercepat terbentuknya herd immunity harus pararel dengan ketersediaan obat-obatan untuk Covid-19 yang mencukupi, sehingga selalu siap di saat masyarakat membutuhkan," kata Erick Thohir.

Di Farma Plus tersaji ketersediaan obat di semua apotek yang ada di seluruh Indonesia. Aplikasi dan situs tersebut juga menampilkan total 4.444 apotek Kimia Farma yang tersebar di Tanah Air, dilengkapi peta untuk mengetahui lokasi dan juga data 839.500 jenis obat, termasuk tujuh jenis obat Covid-19.

"Untuk obat lainnya yang diproduksi di dalam negeri, terutama oleh holding farmasi BUMN, kami akan tingkatkan kapasitas produksinya sehingga stoknya selalu terjaga," ujar Erick.

Dalam upaya memerangi pandemi Covid-19 ini, Erick memastikan bahwa pemerintah akan terus hadir untuk mempercepat vaksinasi dan menyediakan obat-obatan yang diperlukan masyarakat dengan harga terjangkau

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan