Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid menyepakati sejumlah kerja sama. Langkah bergandeng tangan ini dalam upaya pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdampak pandemi Covid-19.
Kesepakatan ini menjadi upaya Kemenparekraf dan Kadin dalam mengembangkan dan memulihkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang mencakup destinasi-destinasi wisata dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang ada di berbagai destinasi wisata, serta menarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
“Kita harapkan kemitraan ini bisa menghasilkan terobosan-terobosan baru dan kita harus gerak cepat dan garap semua potensi yang ada,” kata Sandiaga dalam konferensi pers virtual, Senin (20/9).
Adapun, ruang lingkup nota kesepakatan tersebut meliputi pengembangan produk wisata, pertukaran dan pemanfaatan data dan informasi, pelaksanaan pembinaan dan pemberian dukungan untuk riset, edukasi dalam bidang ekonomi kreatif, peningkatan kapasitas SDM pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Selain itu, kita harapkan kesepakatan ini juga bisa meningkatkan adopsi dari gerakan nasioanal bangga buatan Indonesia (Gernas BBI), membuka peluang bagi UMKM untuk berkembang, serta menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya,” kata dia.
Sementara itu, Ketua Umum Kadin Indonesia menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dan berkolaborasi dengan Kemenparekraf untuk membuat action plan atau perencanaan dalam upaya pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.
“Kadin sebagai rumah dari UMKM dan asosiasi usaha dan himpunan di Indonesia siap untuk bekerja sama dan kita pastikan ini bisa kami laksanakan, bukan hanya tanda tangan saja,” kata Arsjad.
Pemerintah Segera Uji Coba Pembukaan Kembali Bali
Di samping itu, Sandiaga Uno menyebut pemerintah akan segera memulai uji coba pembukaan kembali destinasi wisata Bali untuk wisatawan manca negara. pada Oktober mendatang. Pasalnya, Bali sudah memenuhi beberapa prasyarat seperti tingkat vaksinasi yang sudah melebih 80% dan jumlah kasus Covid-19 yang semakin menurun.
Wisatawan mancanegara yang berkunjung berasal dari negara yang sudah teridentifikasi dan akan melalui pemeriksaan yang ketat. Hal ini dilakukan guna mencegah adanya gelombang ketiga yang diakibatkan oleh pembukaan kembali Bali dan varian baru Covid-19.
“Kita pastikan pembukaan kembali ini sesuai dengan prinsip kehati-hatian, tentunya dengan penerapan Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan (CHSE) secara end-to-end,” ujarnya.
Ia menyampaikan, saat ini tingkat vaksinasi dosis 1 di Bali sudah mencapai 95,5% dan dosis 2 mencapai 66,3%. Sandiaga menyebut, saat ini pemerintah provinsi Bali telah membuat prosedur operasi standar (SOP) penerimaan wisatawan dan akan segera diuji cobakan.
Selain itu, ia mengatakan bahwa aplikasi PeduliLindungi saat ini telah dijalankan oleh 503 hotel, 648 restoran, 23 destinasi wisata dan 14 pusat belanja.
Seiring dengan pembukaan kembali destinasi wisata Bali, ia mengharapkan rumah sakit-rumah sakit siap dalam penanganan Covid-19. Sandiaga menambahkan, saat ini ada 35 hotel yang sudah disiapkan sebagai fasilitas karantina mandiri.