Pasar Menanti Suku Bunga Acuan BI, IHSG Berpotensi Tertekan Hari Ini

ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj.
Karyawan melintas di dekat layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/5/2021).
21/9/2021, 07.08 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup anjlok hingga 0,93% menyentuh level 6.076 pada perdagangan awal pekan ini, Senin (20/9). Pada perdagangan Selasa (21/9), indeks komposit masih diperkirakan tertekan.

Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mengatakan, IHSG berpeluang melemah dengan rentang support 6.041 dan 6.007. Sedangkan level resistance, berdasarkan analisisnya ada di 6.167 dan 6.121.

Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Ketika menyentuh support, harga biasanya akan kembali ke atas karena peningkatan pembelian. Namun jika tembus, harga akan terus turun untuk menemukan titik baru.

Sebaliknya, resistance adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar sehingga laju kenaikan terhambat.

Dennies mengatakan, selain dibayangi kebijakan bank sentral Amerika Serikat terkait pelonggaran kebijakan, pelaku pasar juga menanti hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia. "Investor juga akan mencermati keputusan Bank Indonesia terkait 7 Days Repo Rate," katanya.

Ia merekomendasikan saham Kalbe Farma (KBLF) dan Pakuwon Jati (PWON) untuk tahan (hold) jika sudah beli sebelumnya. Pasalnya, indikator teknikal dan sentimen dua emiten tersebut sama-sama netral.

Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, IHSG hari ini berpeluang melanjutkan koreksi dalam jangka pendek menuju support berikutnya di 6,042. "Resistance terdekat di 6.138 diperkirakan menjadi level konfirmasi pembalikan arah," katanya.

Berdasarkan analisisnya secara teknikal, level support IHSG berada di 6.042, 6.028, dan 5.972. Sementara level resistance indeks hari ini kemungkinan berada di rentang di 6.138, 6.169, dan 6.194.

Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, seperti Bank Tabungan Negara (BBTN), Charoen Pokphand Indonesia (CPIN), XL Axiata (EXCL), Vale Indonesia (INCO), dan Indah Kiat Pulp & Paper (INKP).

Sedangkan CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, pola pergerakan IHSG masih menunjukkan pola konsolidasi wajar di tengah sentimen hari ini. Berdasarkan analisisnya, area pergerakan indeks akan berada di level 5.969 dan 6.202.

Menurut William, investor memperkirakan BI akan menahan tingkat suku bunga. Berdasarkan hasil rapat Agustus, BI menahan suku bunga acuan di 3,50%. "Namun potensi tekanan masih terlihat akan membayangi IHSG hingga beberapa waktu mendatang," kata William.

Menurutnya, fluktuasi harga komoditas belum memberikan pengaruh terhadap pola gerak IHSG. Hal itu mengingat kondisi sektor riil yang masih melambat sehingga berpotensi membatasi gerak indeks saham.

Sejumlah saham yang bisa diperhatikan pelaku pasar saham hari ini menurut William adalah Bank Central Asia (BBCA), Gudang Garam (GGRM), Telkom Indonesia (TLKM), Bank Mandiri (BMRI), dan Mayora Indah (MYOR).

Reporter: Ihya Ulum Aldin