Pemprov Jakarta Tunggu Kemenkes soal Vaksinasi Anak di Bawah 12 Tahun

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/wsj.
Seorang siswi mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 Sinovac saat mengikuti program vaksinasi COVID-19 untuk anak berusia 12-17 tahun di SMA Negeri 20 Jakarta Pusat, Kamis (1/7/2021).
Penulis: Happy Fajrian
24/9/2021, 21.26 WIB

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan akan menunggu kebijakan pemerintah pusat soal kemungkinan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia di bawah 12 tahun.

“Kami menunggu informasi dari Kemenkes apa kebijakan yang akan diambil. Kebijakan dari pemerintah pusat, nanti menjadi rujukan bagi kami selanjutnya,” kata Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, di Balai Kota Jakarta, Jumat malam (24/9).

Menurut dia, pemerintah pusat memperhatikan perkembangan informasi dari luar negeri, hingga rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyebutkan bahwa salah satu produsen vaksin Covid-19, Pfizer, telah mengumumkan produk aman untuk anak usia di bawah 12 tahun.

Adanya kemungkinan anak usia di bawah 12 tahun bisa divaksin juga menjadi perhatian Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan akan mendorongnya, karena akan membantu penanganan COVID-19 itu sendiri.

“Tentu ini akan menjadi perhatian. Kami senang jika dibolehkan vaksin untuk anak-anak. Itu akan membantu kita semua, supaya anak-anak tidak terpapar,” tuturnya.

Sebelumnya, produsen vaksin Pfizer dan BioNTech menyatakan bahwa vaksin Covid-19 buatannya aman diberikan pada anak-anak berusia 5-11 tahun untuk membentuk kekebalan tubuh yang kuat. Simak databoks berikut:

Dikabarkan, Pfizer saat ini meminta izin penggunaan vaksin untuk anak-anak di Amerika Serikat (AS), Eropa, dan beberapa negara lainnya. Mereka menyebutkan bahwa dua kali suntikan vaksin akan menghasilkan respons kekebalan pada anak usia 5-11 tahun berdasarkan uji klinis fase II dan III.

“Sejak Juli, kasus Covid-19 pada anak-anak meningkat sekitar 240 persen di Amerika Serikat, sehingga masyarakat membutuhkan vaksinasi,” CEO Pfizer, Albert Bourla, dalam keterangan tertulisnya.

Hasil uji klinis ini akan diserahkan kepada lembaga obat dan makanan Amerika Serikat (FDA) dan lembaga sejenis di negara-negara lain.

Penjabat Komisaris FDA, Janet Woodcock, mengatakan, akan mencermati hasil uji klinis, sebelum memutuskan vaksin Pfizer aman untuk anak-anak. "Kami akan melihat data klinis dan memastikan bahwa anak-anak merespons vaksin seperti yang diharapkan," kata Woodcock.

Sementara itu, di Indonesia, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengatakan bahwa Indonesia belum mengizinkan penggunaan vaksin Pfizer untuk anak berusia di bawah 12 tahun.

Hal tersebut mengacu pada izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) yang diterbitkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Pernyataan Wiku itu merespons hasil uji klinis fase II dan III oleh Pfizer-BioNTech yang menunjukkan vaksin Pfizer aman bagi anak usia 5-11 tahun.

“Pemerintah Indonesia masih mengacu pada aturan EUA vaksin Pfizer yang dikeluarkan oleh Badan POM sejak tanggal 15 Juli lalu,” kata Wiku, dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (23/9).

Reporter: Antara

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan