Jumlah pengguna moda mass rapid transit (MRT) pada bulan September naik drastis seiring dengan pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jakarta.
Data MRT menyebutkan pada periode 1-27 September, jumlah penumpang MRT mencapai 383.885 orang, naik 107% dibandingkan bulan Agustus yang tercatat sebesar 185.647 orang.
"Di Agustus setengah nya memang masih kena (PPKM) tapi sudah naik di bulan September, ini kondisi yang menggembirakan. Kita berharap kondisi Covid-19 bisa terkendali sehingga angka penumpang akan naik,"tutur Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar, saat berbincang dengan wartawan, Kamis (30/9).
Rata-rata harian penumpang MRT pada bulan September adalah 14.218 orang, naik 137% dibandingkan Agustus yang hanya 5.989 orang.
Seperti diketahui, pemerintah memberikan sejumlah pelonggaran pada penerapan PPKM di wilayah yang masuk Level 3 di bulan September.
Di antaranya adalah mengizinkan kembali bioskop untuk buka, memperbolehkan tempat wisata dibuka untuk umum, serta mengizinkan kantor non-esensial untuk melakukan kegiatan bekerja dengan kapasitas 25%.
Sepanjang tahun ini MRT sudah mengangkut penumpang sebanyak 4,4 juta dengan rata-rata penumpang adalah 16.312 orang per hari.
Data MRT menunjukan mereka terimbas besar oleh penerapan PPKM Darurat dan PPKM Level 4 pada periode Juli. Pada bulan Juli, penumpang MRT hanya mencapai 134.053 orang atau rata-rata hanya 4.324 orang per hari, terendah sejak Januari.
Angka penumpang tertinggi pada tahun ini tercatat pada bulan April yakni 710.803 orang, atau rata-rata 23.693 orang per hari. April merupakan periode di mana Indonesia belum memasuki gelombang II Covid-19.