Nama Erick Thohir masuk dalam 10 besar tokoh dengan elektabilitas capres atau calon presiden 2024 yang tinggi menurut beberapa lembaga survei. Meski begitu, menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini disebut lebih berfokus untuk bekerja.
"Pak Erick itu kerja saja dulu. Soal ada peluang naik (sebagai presiden), biar publik yang menilai," kata Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga dalam bincang bersama media secara virtual, Selasa (5/10).
Arya menilai, pemilihan presiden atau pilpres 2024 masih lama. Sepengetahuan dia, Erick tidak memikirkan peluang tersebut.
"Belum memikirkan politik. Soal suaranya di survei yang bagus, biarkan saja. Itu publik yang menilai," ujar Arya.
Hasil survei Institute for Democracy and Strategic Affair (Indostrategic) dirilis pada Agustus, elektabilitas Erick Thohir masuk 10 besar terkait Pilpres 2024. Rinciannya dapat dilihat pada Databoks di bawah ini:
Itu berdasarkan survei terhadap 2.400 responden di 34 provinsi pada 23 Maret - 1 Juni. Survei dilakukan dengan metode sampel acak bertingkat (multistage random sampling). Tingkat toleransi kesalahan (margin of error) survei ini 2%.
Selain itu, survei Charta Politika menempatkan Erick Thohir di urutan ke-8 dengan elektabilitas 1,8%. Nama menteri BUMN ini di atas Puan Maharani dan Airlangga Hartarto.
Itu berdasarkan survei terhadap 1.200 responden di seluruh Indonesia pada 12-20 Juli. Survei menggunakan metode sampel acak bertingkat, dengan tingkat toleransi kesalahan lebih dari 2,83% dan tingkat kepercayaan 95%.
Hasil survei Indikator Politik Indonesia juga menunjukkan, elektabilitas Erick Thohir 1,6% terkait Pilpres 2024. Bekas Presiden Inter Milan ini berada di urutan 10, kalah dari Prabowo Subianto di puncak survei.
Indikator melakukan survei terhadap 1.220 orang di seluruh Indonesia pada 30 Juli hingga 4 Agustus. Survei ini menggunakan metode simple random sampling dengan tingkat toleransi kesalahan sekitar 2,9% dan tingkat kepercayaan 95%.