Kasus Covid-19 dalam gelaran Pekan Olahraga Nasional atau PON Papua terus bertambah. Total ada 34 orang dan seluruhnya tanpa gejala.
"Hingga saat ini terdapat 34 kasus positif Covid-19 dalam PON XX Papua. Mereka yang positif seluruhnya tanpa gejala," kata juru bicara Satgas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito saat konferensi pers virtual, Kamis (7/10).
Ia mengklaim, temuan kasus positif Covid-19 segera ditangani secara profesional oleh tenaga kesehatan setempat. Ini untuk mencegah penularan yang lebih luas kepada kontingen maupun masyarakat yang hadir pada gelaran PON XX Papua.
Pemerintah daerah juga sudah menyediakan 58 fasilitas isolasi terpusat yang tersebar di Papua. Tingkat keterisiannya 11%, dengan sisa tempat tidur 2.027 per Selasa (5/10).
Selain itu, pemerintah setempat terus mengawasi sirkulasi keluar dan masuk pasien. "Pasien diharapkan dapat sembuh sepenuhnya," ujar dia.
Pemerintah berupaya memperketat pengawasan dan mengevaluasi protokol kesehatan selama PON di Papua. Wiku meminta seluruh rombongan, kontingen, ofisial, pelatih hingga penonton mewaspadai penularan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan.
Selain itu, seluruh kontingen diminta membatasi aktivitas di luar pertandingan.
Nantinya, seluruh partisipan PON XX Papua diwajibkan menjalankan protokol kesehatan secara ketat saat tiba di daerah asal. Mereka akan diminta melakukan karantina dan tes Covid-19 ulang guna memastikan kesehatan kontingen usai gelaran PON.
Pemerintah juga memanggil panitia PON XX di Papua usai temuan kasus positif Covid-19. Ini bertujuan mencegah penularan corona terulang, terutama di tengah para atlet dan ofisial.
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mengatakan, atlet yang positif corona telah menjalani isolasi. “Saya akan kumpulkan panitia pengawasan dan pengarah bersama PB PON, serta segenap elemen yang terlibat,” katanya dalam keterangan tertulis Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Rabu (6/10).
Zainudin mengatakan, kontak erat atlet yang terkonfirmasi Covid-19 sudah menjalankan tes PCR dengan hasil negatif. Ini bertujuan menelusuri asal penularan virus corona.
Selain itu, protokol akan dilakukan sesuai prosedur yang ditetapkan oleh PBN PON. Mereka yang baru tiba di Papua harus menjalani tes antigen dan menerima akomodasi sesuai cabang olahraga.
“Atlet pertandingan body contact seperti wushu atau gulat melakukan tes antigen sebelum bertanding,” kata Zainudin.
Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Marciano Norman mengklaim, penanganan kasus positif dilakukan dengan baik. Namun ia mengakui bahwa risiko penularan virus corona bisa saja terjadi kepada 15 ribu atlet, ofisial, dan seluruh staf.
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan