Biro Travel Siapkan Paket Umrah, Biaya Bisa Bengkak Karena Karantina

ANTARA FOTO/FB Anggoro/hp.
Seorang petugas menunjukan kondisi lengang disekitar Kabah saat ibadah Umroh di Arab Saudi disiarkan langsung lewat media sosial, saat hari pertama kembali beroperasinya kantor Muhibbah Tour, di Kota Pekanbaru, Riau, Selasa (3/11/2020).
12/10/2021, 16.24 WIB

 Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Haji Umrah Republik Indonesia dan Indbond (Asphurindo) K.H Hafidz Taftazani juga menyatakan pihaknya siap untuk memberangkatkan kembali calon jamaah umrah yang sudah tertunda keberangkatannya sejak tahun lalu.

“Kami siap berangkat. Begitu sudah pasti dibuka, kita siap,” kata Hafidz.

Jumlah calon jamaah yang sudah terdaftar dan siap berangkat sudah berkurang karena beberapa faktor.

Di antaranya mengundurkan diri dan ada yang sudah meninggal dunia. Jumlah calon jamaah umrah tahun lalu sekitar 65 ribu orang.

Terkait karantina, Hafidz mengatakan akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengurangi biaya yang dikeluarkan oleh calon jamaah haji karena lamanya durasi karantina.

“Kalau harus di hotel bintang 3 kan biayanya mahal, kalau di pondok gede boleh menggunakan wisma. Ini yang masih jadi pembicaraan,” ujar dia.

Persyaratan karantina tidak hanya menambah ongkos tapi juga membuat kegiatan tidak efektif.

"Misal di sana kena lima hari di sini tujuh hari. Kan berat, 12 hari dipakai tidur-tiduran saja,"ujarnya.

 Untuk menyelesaikan segala persoalan terkait umrah, staf khusus wakil presiden akan mengadakan focus discussion group bersama seluruh pemangku kepentingan umrah pada 21 Oktober.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, kedutaan telah menerima informasi dari pihak berkompeten di Arab Saudi soal pengaturan pelaksanaan umrah bagi jamaah asal Indonesia.

Menurutnya, komite khusus di Saudi kini sedang bekerja untuk meminimalisir hambatan bagi para jamaah.

“Mereka mempertimbangkan untuk menetapkan masa peride karantina 5 hari bagi jamaah yang tidak memenuhi standar kesehatan,” ujarnya, Sabtu (9/10).

Retno melanjutkan baik pihak Indonesia maupun Arab Saudi sedang mematangkan link teknis pengaturan umrah. Ia menegaskan akan menindaklanjuti kabar tersebut. Di dalam negeri Kemenlu juga berkoordinasi dengan Kementerian Agama dan Kementerian Kesehatan.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi