Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali membentuk tim untuk mempercepat pencabutan sanksi Badan Anti Doping Dunia (WADA) terhadap Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI). Hal ini menyusul larangan pengibaran bendera Merah Putih dalam sejumlah kejuaraan olahraga internasional.
WADA menghukum LADI lantaran adanya ketidakpatuhan terhadap program uji doping di Indonesia. Terbaru, sanksi ini mengakibatkan Merah Putih dilarang berkibar saat penyerahan medali emas Indonesia pada Piala Thomas 2020 di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Minggu (17/10).
“Saya membentuk tim untuk akselerasi upaya mengakhiri sanksi terhadap LADI,” kata Zainudin dalam konferensi pers virtual, Senin (18/10) dikutip dari Antara.
Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari akan mengetuai tim ini. Dia akan dibantu Sekretaris Jenderal KOI, dua perwakilan LADI, dua dari induk cabang olahraga yang sering mengikuti ajang internasional, dan satu dari Kemenpora.
Selain mempercepat pencabutan sanksi, tim juga akan menginvestigasi masalah ketidak patuhan LADI atas aturan uji doping internasional. Apalagi lembaga tersebut gagal memenuhi ambang batas minimal sampel pengujian.
Okto mengatakan tim siap memaksimalkan lobi agar sanksi segera dicabut. Dia akan menghubungi Kemenpora dan LADI untuk merapikan data yang mereka dapat.
“Serta lobi untuk memaksimalkan upaya pencabutan sanksi,” katanya.
Larangan pengibaran bendera ini mengakibatkan pemerintah dikritik netizen hingga mantan atlet. Juara Olimpiade Athena 2004, Taufik Hidayat meminta pemerintah segera menyelesaikan masalah sanksi WADA tersebut.
"Saya berharap ini bisa cepat selesai. Pemerintah harusnya malu, dulu gembar-gembor ingin jadi tuan rumah Piala Dunia, tuan rumah Olimpiade, tapi mengurus seperti ini saja enggak bisa. Jangan sampai kita kayak Rusia," ujar Taufik dalam akun Instagramnya.