Survei: Mayoritas Warga Jawa dan Kota Tolak Jokowi Jabat Tiga Periode

ANTARA FOTO/Setpres/Agus Suparto/Handout/sgd/wsj.
Presiden Joko Widodo (depan) mengendarai sepeda motor custom Kawasaki W175 saat mencoba lintasan Pertamina Mandalika International Street Circuit di KEK Mandalika, Praya, Lombok Tengah, NTB, Jumat (12/11/2021).
Penulis: Rizky Alika
Editor: Yuliawati
15/11/2021, 12.11 WIB

Mayoritas masyarakat tidak mendukung wacana Presiden Jokowi menjabat selama tiga periode. Persepsi ini terekam dalam survei yang dikerjakan lembaga  Development Technology Strategy (DTS) Indonesia.

Survei menunjukkan sebanyak 59,4% responden tidak setuju Mantan Wali Kota Solo itu kembali menjabat sebagai Kepala Negara. Sebanyak 32% responden yang setuju Jokowi menjabat selama tiga periode dan 8,6% responden menjawab tidak tahu.

Jika diklasifikasi berdasarkan geografi, masyarakat kota lebih banyak yang tak mendukung wacana presiden menjabat tiga periode.  Sebanyak 63,9% responden yang tingga di kota menyatakan menolak wacana tersebut. Hanya 30% responden dari kota menyatakan setuju Jokowi menjabat tiga periode.

Adapun 53,3% responden yang tingga di desa tidak setuju Jokowi kembali memimpin negara. Sebanyak 34,8% responden desa sepakat Jokowi kembali menjadi orang nomor satu di Tanah Air.
Sisanya, 11,9% responden desa menjawab tidak tahu.

Kemudian, 28,1% responden asal Jawa setuju Jokowi menjabat tiga periode. Sementara, 37,4 responden luar Jawa setuju masa jabatan Jokowi selama tiga periode.

Mayoritas masyarakat yang berasal dari Jawa pun menolak wacana jabatan tiga periode yakni sebanyak 62,5% responden. Adapun sebanyak 55,1% dari responden luar Jawa juga menolak wacana tersebut.

Berdasarkan kelompok usia, generasi baby boomer atau kelahiran 1946 hingga 1964 lebih banyak yang sepakat Jokowi kembali menjabat. Adapun, semakin muda usia responden, semakin sedikit yang setuju Jokowi menjabat selama tiga periode.

Generasi baby boomer yang tidak mencukung wacana Jokowi menjadi presiden selama tiga periode sebanyak 54,4%. Kemudian, responden generasi X yang juga tidak setuju ada 57,2%.

Pada generasi Y, jumlah responden yang tidak setuju Jokowi menjabat tiga periode mencapai 62,4%. Selanjutnya, generasi Z yang tidak sepakat Jokowi kembali menjabat sebanyak 70,5% responden.

Berdasarkan jumlah pendapatan, lebih banyak responden dengan penghasilan rendah yang ingin Jokowi memimpin selama tiga periode. Sebanyak 35,1% responden dengan penghasilan kurang dari Rp 2 juta setuju Jokowi kembali menjabat. Adapun, 56,2% responden dengan penghasilan kurang dari Rp 2 juta tidak setuju.

Pada responden dengan gaji Rp 2 juta hingga kurang dari Rp 5 juta, sebanyak 68,9% responden tidak setuju Jokowi kembali memimpin.  Adapun responden dengan gaji sebesar Rp 5 juta atau lebih, mayoritas yakni 58,3% responden menolak ide presiden menjabat tiga periode.

DTS menggunakan metode sampling acak bertingkat dalam survei yang berlangsung selama tiga minggu, yaitu pada minggu pertama Oktober sampai dengan minggu keempat.

Tim survei mewawancara responden secara langsung. Kemudian, mereka menngerjakan kuesioner terstruktur terprogram dengan CAPI smartphone dengan menerapkan protokol kesehatan. Survei nasional ini menjangkau 29 provinsi yang melibatkan 2.046 responden.

Reporter: Rizky Alika