Industri Penerbangan Diminta Tetap Bantu Konektivitas Daerah Terpencil

ANTARA/Evarianus Supar
Sejumlah pesawat perintis yang melayani rute penerbangan ke wilayah pedalaman Papua parkir di apron sisi selatan Bandara Timika.
18/11/2021, 17.08 WIB

 “Kami harap INACA dapat tetap terus pro aktif dalam mengkomunikasikan tantangan yang dihadapi industri penerbangan dan juga mencari solusi bersama dalam upaya menyelesaikan tantangan tersebut,” ujar dia.

Sebagai bentuk dukungan mendukung konektivitas daerah, Kemenhub berencana membangun 37 rute 'jembatan udara' di wilayah Papua pada 2022.

Proyek prioritas tersebut merupakan bagian dari Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2022 dalam rangka pemulihan ekonomi dan reformasi struktural yakni angkutan udara kargo dari dan ke bandara di wilayah Papua.

Dengan pembangunan 'jembatan undara' tersebut maka bandara-bandara di Papua diharapkan bisa saling mendukung dalam distribusi kebutuhan dasar lewat transportasi kargo udara.

  Proyek ini diharapkan bisa menyelesaikan permasalahan harga bahan pokok terutama di daerah tertinggal, terpencil, terluar dan perbatasan diharapkan dapat teratasi.

Dengan wilayah yang sangat luas dan banyak berbentuk pegunungan, distribusi logistik di wilayah Papua memang kerap menjadi persoalan.

Hal tersebut melambungkan harga kebutuhan bahan pokok di wilayah tersebut mengingat dibutuhkan lebih banyak biaya dan waktu untuk mengantar bahan pangan.

Kemenhub mengalokasikan anggaran sebesar Rp 21,6 triliun dalam pagu anggaran tahun 2022 untuk membangun infrastruktur konektivitas di Tanah Air.

Infrastruktur yang akan dibangun di antaranya bandara, terminal, hingga pelabuhan.


Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi