Mensesneg: Jokowi Belum Rencanakan Reshuffle, Wamen Tak Harus Diisi
Isu perombakan kabinet (reshuffle) masih santer terdengar hingga saat ini. Namun, Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan saat ini Presiden Joko Widodo belum merencanakan kocok ulang para pembantunya.
Ia juga menampik kabar perombakan kabinet pada Rabu Pon, 8 Desember mendatang. Sebelumnya Jokowi dikabarkan akan mengocok kursi kabinet pada hari baik menurut kalender Jawa, yaitu Rabu Pon.
"Sampai saat ini tidak ada rencana (reshuffle hingga akhir tahun)," kata Pratikno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (1/12).
Saat ini, masih ada tujuh kursi wakil menteri yang belum terisi jabatannya. Namun, Pratikno mengatakan tidak semua posisi tersebut harus diisi lantaran kebutuhannya. "Kami sendiri secara kelembagaan memang merancang organisasi itu bersifat dinamis," ujar dia.
Pratikno mengatakan, para menteri masih tetap bekerja seperti biasa. Apalagi saat ini, jajaran pemerintahan Jokowi tengah mewaspadai Covid-19 varian Omicron. "Apalagi ada libur Natal dan tahun baru," katanya.
Sebagaimana diketahui, ada tujuh posisi wakil menteri yang masih kosong. Posisi tersebut terdiri dari Wamen ESDM, Wakil Menteri Investasi, dan Wakil Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Selain itu Wamen Kementerian Perindustrian, Wakil Menteri PAN-RB, Wakil Menteri Ketenagakerjaan, dan Wakil Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.
Kabar yang beredar posisi kosong tersebut akan ditempati para politisi, relawan dan kalangan profesional. Salah satunya untuk mengakomodir Partai Amanat Nasional (PAN) yang bergabung ke koalisi pemerintah sejak September lalu. Jokowi menyiapkan kursi menteri dan wakil menteri untuk partai tersebut.
Politikus PAN yang dikabarkan masuk untuk menempati Wakil Menteri Investasi/Wakil Kepala BKPM atau Wamen ESDM. Dua kandidatnya yakni Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno dan Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga.
Mengomentari itu, PAN irit berkomentar. “Saya belum dengar perkembangan apapun,” kata Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno dalam pesan singkatnya 24 November lalu.