International NOTAM Office AirNav Indonesia mengonfirmasi erupsi Gunung Semeru yang terjadi Sabtu ini (4/12) tidak berdampak serius terhadap aktivitas penerbangan. Pilot yang melintasi kawasan erupsi menyatakan tidak melihat debu vulkanik karena tertutup awan.
Gunung Semeru di Lumajang, Malang, Jawa Timur dikonfirmasi mengalami erupsi pukul 15.32 WIB, Sabtu (4/12). Terkait kejadian tersebut, Arinav Indonesia merilis 3 buah ASH NOTAM (ASHTAM) terkait aktivitas erupsi Gunung Semeru. ASHTAM merupakan format tertentu yang menginformasikan perubahan aktifitas gunung berapi, erupsi dan awan abu vulkanik gunung berapi, yang dapat berpengaruh terhadap pengoperasian pesawat udara.
Berdasarkan pengamatan ASHTAM2169 pada pukul 16.48 WIB dan ASHTAM2170 pukul 16.40 WIB, status sudah berada di level red alert. Detail abu fulkanik bergerak ke arah barat daya dengan kecepatan 50 knot.
Sekretaris Perusahaan AirNav Indonesia, Rosedi menyatakan, pesawat Wings Air yang melintas menuju Denpasar, Bali, melaporkan tidak melihat debu vulkanik. Kondisinya tertutup awan yang tebal, begitu juga pengamatan dari menara Bandara Abdul Rachman Saleh.
"Sampai berita ini disampaikan (4/12/2021) pukul 17.30 WIB, tidak ada dampak signifkan aktivitas erupsi Gunung Semeru terhadap operasional pelayanan navigasi penerbangan oleh AirNav Indonesia, baik di Cabang Surabaya, Cabang Denpasar, Cabang Semarang, Cabang Yogyakarta maupun Cabang Solo," kata Rosedi dalam keterangan resminya, Sabtu (4/12).
Meskipun tidak ada dampak signifikan, AirNav Indonesia tetap melakukan langkah antisipasi. AirNav Indonesia Cabang Surabaya dengan ACC MATSC dan JATSC serta Cabang Denpasar menyarankan tidak melewati W-33/South of SBR untuk sementara waktu.
Selain itu, AirNav Indonesia terus berkoordinasi dengan pihak Bandara Abdul Rachman Saleh dan Bandara Juanda untuk melakukan Paper Test. Di samping itu, dilakukan juga koordinasi terhadap semua pesawat yang menuju East atau Indonesia Timur, seperti Denpasar, Lombok dan Kupang. Begitu juga sebaliknya dilewatkan North of SBR.
"AirNav Indonesia terus berkoordinasi dengan stakeholder penerbangan terkait dan bersiaga terkait perkembangan aktivitas erupsi Gunung Semeru yang berpotensi mempengaruhi kegiatan operasional penerbangan," ujarnya.