Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa korban meninggal dunia akibat erupsi Gunung Semeru mencapai 13 orang pada Minggu pagi (5/12). Namun baru dua yang diidentifikasi.
“Penyebab dan kronologi masih menunggu data detail dari lapangan. Tetapi untuk total jumlah 13,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaa BNPB Abdul Muhari saat wawancara dengan KompasTV, Minggu (5/12).
Kedua korban yang sudah teridentifikasi berasal dari Curah Kobokan dan Kubuan, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur.
Dia juga menyampaikan, ada sekitar delapan hingga 10 orang yang terjebak di kantor pemilik tambang di Desa Sumberwuluh. Mereka sudah dievakuasi.
“Memang masih ada laporan kehilangan. Kami masih melakukan operasi pencarian dan penyelamatan,” kata dia.
Selain itu, ada 41 orang yang mengalami luka-luka, khususnya luka bakar. Mereka sudah mendapatkan penanganan awal di Puskesmas Penanggal. Selanjutnya mereka dirujuk menuju RSUD Haryoto dan RS Bhayangkara.
Sedangkan warga luka lainnya ditangani di beberapa fasilitas kesehatan, yaitu 40 orang dirawat di Puskesmas Pasirian, tujuh di Puskesmas Candipuro, serta 10 lainnya di Puskesmas Penanggal di antaranya terdapat dua ibu hamil.
BNPB mengirim tim reaksi cepat serta bantuan logistik berupa makanan, tenda, dan selimut untuk membantu penanganan dampak erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur.
"BNPB terlebih dahulu mengirimkan tim reaksi cepat untuk mendampingi BPBD Kabupaten Lumajang dan BPBD Provinsi Jawa Timur via darat dengan membawa logistik seperti selimut, makanan siap saji, terpal, tenda darurat, dan logistik dasar lainnya," kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam siaran pers.
Kepala BNPB bertolak ke Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Minggu pagi.Ia meninjau daerah yang terkena dampak letusan Gunung Semeru guna memastikan evakuasi dan penanganan korban bencana berjalan tepat dan cepat.
"Kami datang untuk memastikan tahap-tahap penanganan darurat, khususnya penanganan pengungsi ini bisa berjalan secara tepat dan cepat. Tentunya kebutuhan dasar dari pengungsi ini akan kami yakinkan dapat terfasilitiasi secara optimal," katanya.
Menurut data sementara yang dihimpun oleh Pusat Pengendali dan Operasi BNPB pada Sabtu (4/11), guguran awan panas Gunung Semeru berdampak ke enam desa di dua kecamatan di Kabupaten Lumajang. Guguran abu vulkanik gunung api ini berdampak ke 11 desa/kelurahan di sembilan kecamatan.