Kualitas IT di Destinasi Wisata RI Tertinggal dari Negara Tetangga

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Sejumlah pengunjung melintasi bukit Pulau Padar yang menjadi salah satu destinasi favorit di Labuan Bajo, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.
14/12/2021, 15.27 WIB

Pemerintah terus mengembangkan kualitas destinasi pariwisata di Indonesia, terutama terkait teknologi informasi dan komunikasi ICT). Pasalnya,  kualitas ICT Indonesia masih tertingal dibandingkan dengan negara tetangga.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi akan sangat menentukan citra dan upaya pemasaran destinasi tersebut.

Karena itulah, perbaikan kualitas teknologi informasi dan komunikasi (ICT) utamanya akan dilakukan di lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).

Di antaranya adalah Danau Toba (Sumatera Utara), Borobudur (Jawa Tengah), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), dan Likupang (Sulawesi Utara).

Sandiaga mengatakan bahwa dalam persoalan kualitas ICT,  destinasi wisata Indonesia saat ini masih tertinggal dari Singapura, Malaysia dan Thailand.

"Posisi kita masih di 67 pada indikator ICT Readiness untuk Travel and Tourism Competitiveness Index," kata Sandiaga dalam acara 'Gerakan Menuju Smart City 2021', Selasa (14/12).

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut mengatakan perbaikan kualitas ICT mendesak dilakukan di sejumlah sektor.

Termasuk didalamnya adalah jumlah pengguna internet, kualitas dan cakupan jaringan internet, jumlah pengguna telepon seluler, cakupan dan kualitas jaringan telepon seluler, serta pasokan listrik.

Sandiaga berharap semakin banyak mitra strategis, di luar Kementerian Komunikasi dan Informasi, yang bisa diajak kerja sama untuk perbaikan kualitas ICT di destinasi wisata.

"Di kemenparekraf, kami melihat citra kota dan pariwisata ini merupakan satu hal yang saling berhubungan. Kita ingin melihat bahwa kunci sukses yang berbasis brand equity dan market intellegent bisa ditingkatkan dengan kemitraan," tutur Sandiaga.

Sebelumnya, Sandiaga mengatakan, pengembangan destinasi dan sumber daya manusia serta pemberdayaan masyarakat akan menjadi fokus Kemenparekraf dalam upaya mempercepat pengembangan lima DPSP tahun depan.

Untuk pengembangan destinasi, Kemenparekraf akan menitikberatkan pada pengembangan dan penguatan atraksi, aksesibilitas, amenitas, serta ancillary

Diwujudkan melalui berbagai program seperti pengembangan destinasi wisata, sertifikasi pariwisata berkelanjutan, revitalisasi sarana di destinasi wisata, dan lainnya.

"Mari wujudkan 5 destinasi pariwisata super prioritas betul-betul berkualitas dengan penuh totalitas," katanya dalam 'Rapat Koordinasi Nasional Percepatan Pengembangan Lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas Tahun 2021', awal Desember lalu (1/12).

Sementara itu, Wihana Kirana Jaya, Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Ekonomi dan Transportasi mengatakan Kemenhub akan terus membantu konektivitas, aksesibilitas penumpang dan wisatawan baik dari luar ke dalam negeri maupun di dalam negeri sendiri.

Konektvitas menjadi penting untuk memudahkan orang untuk berwisata maupun menikmati hasil ekonomi kreatif di destinasi wisata.

"Kami mengutamakan pengembangan bandara, supaya banyak wisatawan datang ke lima destinasi super prioritas. Tidak hanya bandara, kami juga perbaiki infrastruktur jalan,"ujarnya, pada acara Smart City conference.

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi