Omicron Terdeteksi di Indonesia, Pemerintah Siagakan Tempat Karantina

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Sejumlah tenaga kesehatan dan pasien COVID-19 mengikuti Upacara Peringatan HUT Kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Selasa (17/8/2021).
16/12/2021, 12.37 WIB

Covid-19 varian Omicron telah terdeteksi di Indonesia. Untuk mengantisipasi penularan, pemerintah menyiapkan fasilitas karantina di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Kemayoran dan Rusun Nagrak, Cilincing.

Fasilitas ini diperlukan untuk mengantisipasi bertambahnya orang yang dikarantina dalam mencegah lebih banyak varian ini masuk. Salah satu yang disiapkan adalah Tower 7 Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Kemayoran disediakan untuk karantina Pekerja Migran Indonesia. 

"Untuk pelaksanaan karantina, kami siapkan beberapa tempat," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Suharyanto dalam konferensi pers daring, Kamis (16/12).

Kemudian, pemerintah juga menyiapkan fasilitas karantina di Rusun Nagrak, Cilincing. Kedua rumah sakit bisa menampung lebih dari 4 ribu orang. 

Suharyanto mengatakan, peningkatan jumlah orang yang dikarantina terjadi seiring penambahan durasi karantina dari 7 hari menjadi 10 hari. "Beberapa hari ini terjadi peningkatan," ujar dia.

Pada saat yang sama, pemerintah juga menemukan satu kasus Omicron di RSD Wisma Atlet. Pemerintah mengumumkan kasus Omicron pertama di Indonesia pada Rabu (15/12). Kasus tersebut ditemukan dari seorang pekerja pembersih di RSD Wisma Atlet yang terinfeksi.

Pembatasan WNA Masuk Indonesia (ANTARA FOTO/Fauzan/rwa.)

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan sampel diambil dari tim di Wisma Atlet pada 8 Desember. Sampel lalu dikirimkan ke Kemenkes untuk dilakukan Whole Genome Sequencing dan hasilnya ada satu orang yang terdeteksi Omicron.

“Ada tiga terkonfirmasi positif, satu orang positif Omicron,” kata Budi dalam konferensi pers virtual, Kamis (16/12).

Kasus tersebut juga tidak mengalami gejala seperti pilek dan batuk. Hasil tes PCR kedua petugas pembersih itu juga telah menunjukkan hasil negatif Covid-19. “Mereka telah menjalani tes kedua,” kata Budi.

Selain itu Budi mengatakan ada lima orang yang berstatus probable Omicron. Mereka terdiri dari dua WNI yang pulang dari AS serta tiga WN Cina yang tiba di Manado.

Saat ini WNI sudah diisolasi di Wisma Atlet, "Sedangkan WN Cina tersebut menjalani karantina di Manado," katanya.

Reporter: Rizky Alika