Semangat dan Aksi Perempuan Andalan (SAPA) untuk Indonesia berhasil meningkatkan penilaian positif pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terhadap kehadiran e-commerce (lokapasar) di Tanah Air. Hal ini dicapai berkat rangkaian pelatihan dan pendampingan intensif pada September - Oktober lalu.
Informasi tersebut berdasarkan survei pra dan pascapelatihan kelas SAPA Sampoerna yang diikuti 467 responden pada 20 – 29 September 2021 secara daring dari seluruh Indonesia.
Meski e-commerce atau lokapasar sudah banyak dikenal, separuh dari responden menyatakan mereka hanya mengetahui dan menggunakan lokapasar sebagai konsumen saja, untuk membeli produk atau jasa. Hanya 31,7 persen dari peserta yang juga telah memiliki pengalaman menjual produk atau jasa melalui lokapasar.
Manfaat menggunakan lokapasar terasa nyata bagi para pelaku UMKM. Di kalangan responden yang bermatapencaharian wiraswasta dan punya pengalaman menjual produk di lokapasar, 95 persen memutuskan untuk terus melanjutkan berjualan daring via lokapasar.
Namun, menggunakan lokapasar hanyalah langkah pertama. Masih ada langkah pemasaran yang perlu dilakukan untuk menikmati manfaatnya. Sebelumnya, 1 dari 5 peserta pelatihan beranggapan mereka hanya perlu menunggu hingga ada yang belanja di toko daring mereka.
Bahkan, jika pun mereka telah mengetahui perlunya pemasaran digital, 77,8 persen dari peserta yang memiliki usaha merasa tidak memiliki pengetahuan yang mencukupi terkait media digital. Pengetahuan mereka terkait pemasaran digital pun mayoritas sebatas media sosial.
Pelatihan SAPA juga turut mencakup edukasi finansial, khususnya terkait pembiayaan usaha. Terlebih dalam kondisi yang tidak tentu, pelaku usaha harus cermat dalam mengambil alternatif modal. Akses terhadap pembiayaan juga akan dapat menjadi bahan bakar untuk UMKM lebih berkembang lagi.
Namun, lebih dari separuh (56,7 persen) dari peserta mengetahui tapi tidak pernah menggunakan bantuan pembiayaan usaha. Bahkan, seperempat (26,8 persen) tidak paham artinya atau tidak tahu sama sekali terkait pembiayaan usaha.
Langkah UMKM ke depan
Geliat UMKM adalah salah satu hal terutama dalam perekonomian Indonesia. Terlebih di tengah impitan kondisi pandemi, langkah mereka perlu disokong oleh bantuan dari berbagai pihak, salah satunya melalui edukasi dan pembinaan.
Di dalam program pelatihan untuk UMKM ini, SAPA Untuk Indonesia turut memberikan pembekalan intensif terkait keterampilan digital kepada peserta, termasuk secara khusus fokus memfasilitasi para peserta yang notabene perempuan pengusaha. Pasalnya, UMKM yang dijalankan perempuan memiliki andil besar dalam perekonomian, dengan perempuan merepresentasikan lebih dari separuh pelaku UMKM. Pelatihan SAPA juga merefleksikan hal ini, dengan sebanyak 63 persen dari lebih dari 2.000 peserta pelatihan adalah perempuan.
SAPA untuk Indonesia digagas sebagai wujud komitmen dan dukungan PT HM Sampoerna Tbk. (“Sampoerna”) terhadap para pelaku UMKM di Tanah Air. Program pelatihan SAPA diikuti lebih dari 2.000 usaha mikro, kecil, dan menengah yang di dalamnya mencakup usaha-usaha yang digawangi perempuan.
Kepala Urusan Eksternal PT HM Sampoerna Tbk, Ishak Danuningrat mengatakan, dengan dukungan yang tepat dan kesempatan yang sama, UMKM perempuan tidak hanya bisa menjadi pahlawan ekonomi keluarga namun juga pahlawan ekonomi nasional.
"Dengan memanfaatkan teknologi digital seperti melalui lokapasar dan juga media sosial, UMKM kini dapat menjangkau pasar yang jauh lebih luas dibandingkan melalui cara tradisional," kata Ishak dalam salah satu sesi webinar SAPA untuk Indonesia, Rabu (6/10/2021).
Sementara itu, Vera, salah satu peserta pelatihan dan pemilik UMKM Kopi Lelet, mengungkapkan perasaan senangnya juga berterima kasih kepada Sampoerna serta sejumlah pihak terkait lantaran dirinya dapat terlibat dalam pelatihan SAPA Untuk Indonesia.
“Membanggakan sekali kami dapat terlibat dalam training ini. Kami dapat membuktikan bahwa produk kami layak dinikmati semua orang. Dengan pembinaan setelah pelatihan ini, kami berharap bisa lebih memajukan usaha kami ke depan,” ucap Vera.
Edukasi dan pelatihan seputar keterampilan digital memang dibutuhkan bagi banyak pelaku UMKM. Pasalnya, ini dapat mendukung keberhasilan program UMKM go digital lantaran bisa mengajak lebih banyak pelaku usaha bergabung ke lokapasar di dalam negeri.
Lokapasar memainkan peran strategis dalam pengembangan dan penguatan kinerja UMKM pada tahun-tahun mendatang. Berdasarkan survei KIC lain yang dilakukan pada pertengahan 2021 diketahui, dari sekitar 400 pelaku UMKM sekitar 72,4 persen di antaranya mengakui berhasil mendapatkan manfaat perluasan jangkauan pasar berkat berjualan daring di lokapasar.
Para pelaku UMKM yang melebarkan sayap ke lokapasar juga mendapatkan keuntungan lain, misalnya mekanisme transaksi yang lebih efisien dan aman, kemudahan berinteraksi dengan pelanggan, serta penghematan biaya promosi.
Peran strategis lokapasar sejalan dengan banyaknya pengguna internet di Indonesia yang mengandalkan e-commerce sebagai tempat berbelanja. Survei We Are Social pada April 2021 menempatkan Indonesia sebagai negara dengan pengguna layanan lokapasar terbesar di dunia, sekitar 88,1 persen pengguna internet di Tanah Air berbelanja di sana.