Kasus Covid-19 RI Naik 278, Pasien di Jakarta Melonjak 2 Kali Lipat

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/tom.
ktivis yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Peduli Kesehatan (KOMPAK) melakukan aksi pantomim di Taman Patung Kuda, Jakarta, Rabu (17/11/2021). Aksi yang digelar dalam rangka Hari Kesehatan Nasional tersebut bertujuan untuk mendesak Presiden agar segera mengesahkan Revisi PP 109/2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif guna melindungi kesehatan masyarakat. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/tom.
28/12/2021, 17.43 WIB

Tren kasus Covid-19 di Indonesia masih terus bergerak naik sejak awal pekan ini. Pemerintah melaporkan pasien positif corona bertambah 278 pada Selasa (28/6).

Tambahan pasien terbanyak berasal dari Provinsi DKI Jakarta yakni 96 orang. Kasus positif di ibu kota melonjak tajam dari 42 orang pada Senin (27/12).

Di bawahnya adalah Provinsi Kepulauan Riau yang melaporkan 50 pasien baru. Jika ditotal, kasus di Jakarta dan Kepri menyumbang 146 atau 52% dari tambahan pasien Covid-19 hari ini.

Kenaikan kasus nasional hari ini didapatkan dari pemeriksaan terhadap 176.584 orang. Ini berarti rasio positif Covid-19 yang dilaporkan mencapai 0,16%.

Selain itu pemerintah melaporkan angka kematian bertambah 8 orang hari ini. Separuh pasien meninggal berasal dari Jawa Timur yakni empat orang.

Sedangkan angka kesembuhan Covid-19 hari ini juga bertambah 152 orang. Tambahan pasien pulih terbanyak berasal dari DKI Jakarta yakni 32 orang.

Pemerintah juga melaporkan kasus aktif Covid-19 naik 118 menjadi 4.614 orang. Selain itu ada pula 4.700 orang yang dinyatakan sebagai suspek virus corona.

Sebelumnya, pemerintah mengumumkan kasus pertama penularan lokal Covid-19 varian Omicron pada hari ini. Pasien tersebut adalah pria berusia 37 tahun, berasal dari Kota Medan dan sedang berada di Jakarta.

Sedangkan Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan pemerintah akan mengambil langkah pengetatan mobilitas demi mencegah penularan. Salah satunya, melarang warga pergi ke luar negeri untuk sementara.

“Yang dari luar negeri akan kami perketat, termasuk karantina,” kata Ma’ruf dalam konferensi pers yang disiarkan secara virtual di Jakarta, Selasa (28/12).