Sebagian Pasien Omicron di Indonesia Sudah Divaksin Sinovac dan Pfizer
Saat ini jumlah kasus kasus Covid-19 varian Omicron yang terdeteksi sebanyak 68. Dari jumlah itu, sebanyak 78% atau 53 orang sudah divaksinasi dosis lengkap.
"Kasus ini kebanyakan mendapatkan vaksin dosis lengkap, 78% sudah dapat vaksin dua kali," kata Kasubdit Pelayanan Gawat Darurat Terpadu Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan Asral Hasan dalam webinar, Kamis (30/12).
Dari jumlah orang yang sudah divaksin, jenis vaksin yang paling banyak digunakan ialah Sinovac sebanyak 33%, Pfizer 30%, Astrazeneca 17%, Sinopharm 7%, Johnson & Johnson 5%, dan Moderna 3%. Selebihnya, 5% orang yang sudah disuntik menggunakan vaksin jenis lain, seperti Convidecia atau campuran.
Dari 68 kasus yang ditemukan, sebanyak 23 orang atau 34% berusia 40-49 tahun. Kemudian, 21 orang atau 31% berusia 20-29 tahun, 10 orang atau 15% berusia 50-59 tahun, dan 10 orang atau 14% berusia 30-39 tahun.
Berdasarkan jenis kelamin, sebanyak 41 orang atau 60% kasus merupakan laki-laki. Sisanya, 27 orang atau 40% merupakan perempuan.
Kasus Omicron di Indonesia sebagian besar berasal dari pelaku perjalanan luar negeri. Sebanyak 29% atau 20 orang merupakan pelaku perjalanan dari Turki. Kemudian, 13 orang merupakan pelaku perjalanan dari Arab Saudi, 5 orang dari Uni Emirat Arab, 3 orang dari Amerika Serikat, 3 orang dari Jepang, 3 orang dari London, dan 3 orang dari Malaysia.
Kemudian, ada tiga kasus Omicron tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri.
Asral mengatakan pemerintah melakukan sejumlah langkah prioritas dalam menghadapi mutasi Covid-19. Langkah itu meliputi pembatasan dan penambahan durasi masa karantina menjadi 10 hari dan 14 hari untuk penumpang dari negara terjangkit Omicron.
Kemudian, percepatan vaksinasi, penguatan protokol aktivitas, memperkuat pelaksanaan testing, tracing, dan treatment, memperkuat pemeriksaan varian corona melalui genome sequencing, pemanfaatan teknologi digital, dan penyiapan fasilitas kesehatan dalam menghadapi lonjakan kasus.
Sebelumnya, pemerintah berjanji akan mengevaluasi pengawasan karantina pelaku perjalanan luar negeri. Hal ini menyusul ditemukannya seorang pasien positif Omicron yang lolos dari karantina.
"Saat ini fokus pemerintah adalah melakukan evaluasi keberlanjutan terkait pengawasan karantina sesuai Surat Edaran Satgas yang berlaku," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers daring, Selasa (28/12).
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan