Pemerintah Mulai Vaksin Booster Pada 12 Januari, Lansia Jadi Prioritas

ANTARA FOTO/Umarul Faruq/aww.
Petugas medis menunjukkan vaksin COVID-19 Sinovac di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (29/1/2021). Vaksinasi tahap kedua bagi tenaga kesehatan diberikan untuk pembentukan antibodi yang utuh serta sebagai booster agar antibodi di dalam tubuh membentuk sistem imun.
31/12/2021, 17.18 WIB

Pemerintah akan memulai tambahan dosis (booster) vaksin Covid-19 pada 12 Januari 2022 mendatang. Kelompok masyarakat lanjut usia akan menjadi sasaran awal suntikan ketiga ini.

“Lansia dahulu,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam pesan singkatnya kepada Katadata.co.id, Jumat (31/12).

Sebelumnya Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito mengatakan, izin penggunaan darurat (EUA) vaksin booster akan segera terbit. Ada empat jenis vaksin booster yang memasuki proses registrasi.

Vaksin tersebut ialah vaksin Pfizer (Cominarty) produksi Pfizer Inc Amerika Serikat dan BioNTech Jerman.  vaksin AstraZeneca (Vaxzevria) buatan University of Oxford Inggris, vaksin CoronaVac produksi Sinovac Biotech Incorporated Tiongkok atau vaksin Covid-19 yang diolah PT Bio Farma, dan vaksin Zifivax produksi Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical.

Selain itu, ada pula vaksin Sinopharm produksi Beijing Bio-Institute Biological Products Co, Tiongkok yang memasuki tahap praregistrasi. "BPOM telah berproses sekarang untuk segera keluarkan EUA untuk beberapa vaksin booster," kata Penny dalam konferensi pers di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta, Rabu (29/12).

Halaman:
Reporter: Rizky Alika