Sebagai dukungan gerakan #DiIndonesiaAja dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional, maskapai Garuda Indonesia menggelar program “Wisata Nusantara”. Program tersebut menyasar lima destinasi prioritas Indonesia.
Melalui program “Wisata Nusantara” ini, Garuda Indonesia dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berkolaborasi untuk mengoptimalkan aspek pemasaran perjalanan wisata ke lima destinasi pariwisata super prioritas.
Kelima destinasi tersebut adalah Danau Toba di Sumatera Utara, Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Labuan Bajo di Nusat Tenggara Timur, dan Likupang di Sulawesi Utara.
Program tersebut memungkinkan calon penumpang mendapatkan harga tiket penerbangan murah. Penerbangan pulang pergi menuju Borobudur misalnya dijual hanya Rp 1,3 jutaan.
Penerbangan pulang pergi ke Nusa Tenggara Barat menuju Mandalika dijual dengan harga Rp 2 jutaan.
Penerbangan pulang pergi ke Nusa Tenggara Timur menuju Labuan Bajo dijual dengan harga Rp 2,6 jutaan.
Garuda Indonesia memberikan nilai tambah pengalaman penerbangan bagi wisatawan domestik yang akan melaksanakan perjalanan secara individu, atau secara group minimal dua orang.
Nilai tambah berupa penawaran harga khusus maupun paket bundling untuk land arrangement baik hotel maupun akomodasi penunjang lainnya ke lima destinasi wisata prioritas nasional.
Penawaran berlaku untuk periode pemesanan 17 hingga 23 Januari 2022 dan periode perjalanan 17 Januari 2022 hingga 31 Desember 2022.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan program Wisata Nusantara akan menghadirkan aksesibilitas konektivitas udara ke berbagai destinasi pariwisata unggulan.
"Insitiatif program Wisata Nusantara kami selaraskan dengan misi Kementerian Pariwisata dalam memaksimalkan pemulihan sektor pariwisata nasional," tutur Irfan, dalam keterangan resmi, Selasa (18/1).
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyambut baik inisiatif yang dilaksanakan Garuda dalam mendukung misi Kemenparekraf RI melalui gerakan #DiIndonesiaAja.
Sandiaga mengatakan bahwa Kemenparekraf dalam menjalankan kampanye #DiIndonesiaAja membutuhkan kerja sama dari seluruh ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif.
Kerja sama tersebut diharapkan bisa menggeliatkan pariwisata melalui wisatawan nusantara.
Berdasarkan data, devisa yang dibelanjakan wisatawan Indonesia ketika berwisata ke luar negeri mencapai US$11 miliar.
“Kita perlu merumuskan program-program yang dapat meningkatkan kualitas wisatawan nusantara. Bagaimana mereka semakin nyaman berwisata di Indonesia saja di tengah situasi pandemi Covid-19 yang terkendali,” tutur Sandiaga.
Program “Wisata Nusantara” ini didukung oleh berbagai mitra usaha online travel agent seperti Traveloka dan Tiket.com serta agent travel terpilih Garuda Indonesia.