Agresi Adalah Bentuk Perilaku Agresif, Ini Penjelasannya

ANTARA FOTO/REUTERS/Mohamad Torokman/nz/cf
Mohamad Torokman Pengunjuk rasa Palestina berlari melewati barikade yang terbakar saat bentrok dengan pasukan Israel dalam sebuah protes terhadap perumahan Israel, di dekat Nablus di Tepi Barat, Selasa (8/6/2021).
Editor: Safrezi
27/1/2022, 10.35 WIB

Atkinson

Atkinson menjelaskan bahwa agresi adalah perilaku yang secara sengaja bermaksud melukai orang lain (secara fisik atau verbal) atau menghancurkan harta benda.

Kartono

Menurut Kartono, agresi adalah suatu ledakanemosi dan kemarahan-kemarahan hebat, perbuatan-perbuatan yang menimbulkan permusuhan yang ditujukan kepada seseorang atau suatu benda.

Myers

Myers memberikan pengertian bahwa agresi adalah perilaku fisik maupun verbal yang disengaja dan memiliki maksud untuk menyakiti, menghancurkan atau merugikan orang lain untuk melukai objek yang menjadi sasaran agresi.

Murray

Dilansir dari pendapat Murray, agresi adalah kebutuhan untuk menyerang, memperkosa atau melukai orang lain untukmeremehkan, merugikan, mengganggu, membahayakan, merusak, menjahati, mengejek, mencemoohkan atau menuduh secara sehat, menghukum berat atau melakukan tindakan sadis lainnya.

Faktor Penyebab Kemunculan Agresi

Ada beragam penyebab agresi dalam lingkungan masyarakat menurut Byod McCandless dan Davidoff, antara lain:

Faktor Amarah

Amarah menjadi salah satu emosi yang memiliki ciri-ciri aktivitas sistem saraf parasimpatik yang tinggi dan adanya perasaan tidak suka yang sangat kuat yang biasanya disebabkan adanya kesalahan, yang mungkin nyata-nyata atau salah atau juga tidak.

Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan juga bisa menyebabkan agresi. Faktor lingkungan ini berkaitan dengan kemiskinan, anonimitas, hingga suhu udara yang panas.

Faktor Belajar Sosial

Dengan menyaksikan perkelahian dan pembunuhan meskipun sedikit pasti akan menimbulkan rangsangan dan memungkinkan untuk meniru model kekerasan tersebut.

Faktor Biologis

Faktor biologis adalah faktor agresi yang berkaitan dengan gen, faktor sistem otak dan faktor kimia darah. Gen tampaknya berpengaruh pada pembentukan system neural otak yang mengatur perilaku agresi. Sistem otak yang terlibat dalam agresi ternyata dapat memperkuat atau mengendalikan agresi. Sementara faktor kimia darah juga dapat memengaruhi perilaku agresi.

Demikianlah penjelasan mengenai agresi yang memiliki dampak agresi terhadap kehidupan sosial. Selain itu, ada perilaku agresi yang dapat dilihat secara langsung, seperti agresi fisik yang diwujudkan dalam bentuk menendang atau memukul. Hingga kebencian yang bisa diwujudkan dalam permusuhan.

Halaman: