Sambut Kolaborasi Sipil-Militer, Demokrat Siap Koalisi dengan PKS
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melempar wacana akan mengusung sosok militer sebagai calon presiden dan calon wakil presiden pada Pilpres 2024. Partai Demokrat menyambut wacana tersebut dan menyatakan membuka diri berkoalisi dengan PKS pada Pilpres 2024.
Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani, mengatakan saat ini hubungan dan komunikasi politik dengan partai politik lain terus terjaga termasuk dengan PKS.
Dia menyebut Demokrat dan PKS memiliki sejarah dan kerja sama politik yang panjang. "Kami bersama-sama dengan PKS dalam dua periode pemerintahan SBY dan selanjutnya bersama-sama pula selama dua periode ini berada di luar pemerintahan," ujar Kamhar melalui keterangan tertulis dikutip pada Kamis (3/2).
Kamhar mengatakan kolaborasi sipil-militer atau militer-sipil selalu mengemuka menjelang Pemilihan Umum (Pemilu). Dia menilai, hingga sekarang pun masih relevan.
Sebelumnya, Ketua DPP PKS Al Muzzamil Yusuf mengatakan PKS terbuka dengan komposisi militer karena menjadi bagian dari keinginan publik.
Dia memaparkan keinginan publik terhadap sosok militer dipengaruhi oleh situasi kemanan dan pertahanan Indonesia. Ketika keamanan menjadi ancaman bagi Indonesia, kebutuhan akan pertahanan dan keamanan disebut meningkat.
"Ketika keamanan menjadi ancaman bagi masyarakat Indonesia, kebutuhan untuk menjadi pertahanan dan keamanan akan meningkat," kata Muzzamil.
Muzzamil mengatakan semakin tinggi ancaman keamanan maka perwakilan tokoh militer berpeluang sebagai calon presiden. "Jadi sipilnya bisa nomor satu atau nomor dua. Saya kira itu situasional politik," kata dia.
Peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes menilai pernyataan PKS tidak lepas dari kepentingan pragmatis. Saat ini internal PKS tidak memiliki tokoh yang cocok untuk diusung di Pilpres 2024.
Arya memperkirakan kemungkinan sosok militer yang disinggung oleh PKS adalah Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY. Arya menduga kedua belah pihak sudah menjajaki untuk berkoalisi di Pilpres 2024.
Secara historis, PKS merupakan salah satu partai yang mendukung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2004. Selain itu, PKS kemungkinan telah membuat skenario duet pasangan calon yang salah satunya ada di kalangan militer.
"Bahwa kemudian hari ini PKS mendukung AHY itu masuk akal juga karena sudah lama memiliki hubungan baik dengan pak SBY," ujar Arya saat dihubungi Katadata pada Rabu (2/2).
Dalam rapat kerja nasional (Rakernas) PKS, AHY turut memberi ucapan dalam sebuah video yang ditayangkan dalam pembukaan Rakernas PKS. Selain AHY, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto juga turut memberi ucapan dalam bentuk video.
Kamhar mengatakan Partai Demokrat mengapresiasi langkah PKS yang menayangkan video sambutan dari AHY tersebut. Munculnya AHY meski dalam bentuk video disebut merupakan bentuk penghargaan dari Demokrat terhadap PKS.
"Partai Demokrat menghargai PKS melalui video ucapan dari Mas Ketum AHY, sebaliknya PKS juga menghargai Partai Demokrat dengan memutarkan video ucapan tersebut," ujar Kamhar.