Jokowi Tak Takut Digugat karena Larang Ekspor Timah hingga Bauksit

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/hp.
Presiden Joko Widodo menyampaikan paparan tentang pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di sela peresmian gedung Nasdem Tower di Jakarta, Selasa (22/2/2022).
11/3/2022, 16.02 WIB

Larangan ekspor bijih nikel mentah di Indonesia berujung pada layangan gugatan oleh Uni Eropa. Meski digugat, Presiden Joko Widodo tetap melanjutkan larangan ekspor komoditas tambang mentah.

Hingga saat ini, gugatan larangan ekspor nikel mentah belum kunjung rampung di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Meski begitu, Presiden telah memerintahkan jajarannya untuk menghentikan ekspor bauksit mentah pada tahun depan.

"Tidak apa-apa digugat terus," kata Jokowi dalam Sidang Terbuka Senat Akademik Dies Natalis ke-46 Universitas Sebelas Maret Solo, Jumat (11/3).

Selanjutnya, pemerintah akan menghentikan ekspor tembaga dan timah mentah. Ia tidak mempermasalahkan bila kedua komoditas ini juga mengundang gugatan ke WTO.

Jokowi memastikan, Indonesia belum tentu kalah dalam sidang WTO. Di sisi lain, RI juga belum tentu menang menghadapi sengketa larangan ekspor.

Presiden mengatakan Indonesia harus berani menghentikan ekspor bahan mentah yang sudah dilakukan sejak zaman kolonial. Ini karena RI tidak bisa memperoleh nilai tambah dengan mengekspor bahan mentah.

Adapun, RI telah menghentikan ekspor nikel mentah mulai Januari 2020. Sebelum ada larangan tersebut, nilai ekspor nikel mentah Indonesia hanya sebesar US$ 1 miliar-1,5 miliar atau sekitar Rp 15-20 triliun.

Dengan larangan ekspor mentah, nilai ekspor nikel produk setengah jadi hingga jadi mencapai US$ 20,8 miliar atau sekitar Rp 300 triliun. "Itu baru satu barang nikel. Padahal kita punya bauksit untuk alumina, tembaga, timah, emas, komoditas perkebunan dan pertanian," katanya.

Di sisi lain, larangan ekspor bahan mentah juga meningkatkan penerimaan negara, mulai dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), bea ekspor, Pajak Pertambahan Nilai (PPN), dan Pajak Penghasilan (PPh).

Selain itu, larangan eskpor barang mentah akan meningkatkan investasi dan aliran modal asing ke Tanah Air. Ujungnya, kebijakan ini diharapkan memicu pembukaan lapangan kerja karena terciptanya industri hilirisasi.

"Barang seperti lithium baterai, electric vehicle battery, kendaraan listrik, sodium ion, semi konduktor, semua akan produksi di dalam negeri," ujar Jokowi.

Ia pun telah berbicara pada negara anggota G20 saat bertemu di Italia pada Oktober 2021 lalu. Saat itu, Jokowi menyampaikan keterbukaan Indonesia terhadap investasi produk hilirisasi.

Ia mempersilakan investor untuk menggandeng perusahaan nasional atau membangun perusahaan mandiri guna mengolah komoditas mentah. "Tapi di Indonesia. Enak banget kita setor mereka bahan bakunya," ujar dia.

Reporter: Rizky Alika