Jokowi Beri BLT Minyak Goreng Rp 300 Ribu, Siapa Saja Penerimanya?

ANTARA FOTO/HO/Biro Pers Sekretariat Presiden-Lally Rachev/aww.
Presiden Joko Widodo (tengah) mengecek harga dan ketersediaan sejumlah bahan kebutuhan pokok masyarakat di Pasar Rakyat Desa Tempurejo, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Rabu (30/3/2022).
Penulis: Rizky Alika
Editor: Yuliawati
1/4/2022, 17.44 WIB

Presiden Joko Widodo memutuskan menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) minyak goreng sebesar Rp 100 ribu per bulan selama tiga bulan untuk masyarakat dan pedagang gorengan. Bantuan tersebut menyasar kepada 20,5 juta keluarga yang masuk dalam penerima Bantuan Pangan Non Tunai dan Program Keluarga Harapan.

Selain itu, bantuan juga disalurkan kepada 2,5 juta pedagang kaki lima yang berjualan makanan gorengan. "Pemerintah akan memberikan bantuan tersebut untuk tiga bulan sekaligus April, Mei, dan Juni," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (1/4).

Ia mengatakan, bantuan akan dibayarkan di muka pada April 2022 sebesar 300 ribu. Mantan Wali Kota Solo itu juga meminta Kementerian Keuangan, Kementerian Sosial, TNI, dan Polri untuk berkoordinasi. "Agar pelaksanan penyaluran bantuan ini berjalan dengan baik dan lancar," ujar dia.

Keputusan ini diambil setelah Jokowi meninjau harga dan stok minyak goreng di dua pasar, yaitu Pasar Baledono di Purworejo dan Pasar Rakyat di Tempurejo Magelang. Berdasarkan hasil blusukannya, Jokowi menemukan harga minyak goreng curah masih dibanderol tinggi di pasar tradisional.

Padahal, Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng curah yang ditentukan pemerintah sebesar Rp 14 ribu per liter.

"Harganya Rp 15.500. Masih belum mencapai apa yang kita inginkan di Rp 14 ribu," kata Jokowi usai meninjau pasar rakyat di Desa Tempurejo, Tempuran, Magelang, Rabu (30/3).

Selain itu, Kepala Negara mengatakan stok minyak goreng curah tidak banyak. Pada pasar yang ia kunjungi, yang tersisa hanya tinggal 2 liter. Sementara itu, harga minyak goreng kemasan rata-rata dipatok Rp 24 ribu per liter.

Sejak pemerintah menetapkan  harga eceran tertinggi (HET) untuk minyak goreng curah, pasokannya langka di beberapa daerah. Berdasarkan pantauan, stok minyak goreng sulit ditemukan di pedagang Pasar Tradisional Boyolali, Provinsi Jawa Tengah dan Kota Yogyakarta.

Agen minyak goreng bahkan tidak mendapat kepastian waktu distribusi berikutnya. “Kami melakukan pemantauan di dua agen minyak goreng curah. Semuanya kosong. Tidak memiliki stok,” kata Kepala Bidang Ketersediaan Pengawasan dan Pengendalian Perdagangan Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Riswanti di Yogyakarta, Rabu (23/3).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk minyak goreng tetap dipertahankan untuk minyak goreng curah. Terkait kelangkaan minyak curah yang dirasakan oleh masyarakat, Airlangga menuturkan bahwa pemerintah tengah dalam proses pendistribusian terutama untuk beberapa pasar di Jakarta.

Dia memperkirakan kenaikan harga minyak goreng tidak akan berdampak pada inflasi kuartal pertama 2022 karena transmisi dari kenaikan harga akan memakan waktu.

Indonesia merupakan produsen utama minyak sawit di dunia. Menurut data Index Mundi, konsumsi minyak sawit di Indonesia mencapai 15,4 juta ton sepanjang 2021. Jumlah ini hampir dua kali lipat dari konsumsi minyak sawit di India yang sebesar 8,5 juta ton. 

Reporter: Rizky Alika