Survei IPI: Prabowo, Ganjar, dan Anies Capres Terpopuler

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Burhan Muhtadi selaku Direktur eksekurif Indikator Politik dalam acara Indonesia Economi Day 2019 (IED 2019) di Hotel Mulia, Jakarta (31/1).
4/4/2022, 15.15 WIB

Soal kans dalam Pilpres 2024, Burhanuddin menerangkan bahwa kondisi Prabowo yang jauh dari radar publik, bisa meningkatkan risiko penurunan elektabilitas. 

“Kalau tidak, ada dua nama, yaitu Ganjar dan Anies yang punya potensi untuk menyalip Prabowo kalau terlalu di belakang layar. Karena bagaimana pun, urusan publik membutuhkan sosialisasi ke masyarakat,” kata Burhanuddin.

Selain elektabilitas capres, IPI juga melakukan survei terhadap simulasi terhadap pasangan kandidat capres dan cawapres. Dalam simulasi tiga pasangan, Ganjar Pranowo – Erick Thohir memiliki elektabilitas tertinggi sebesar 32,2%. Kemudian Prabowo-Erick Thohir di urutan kedua dengan 31,8%, dan terakhir disusul Ganjar-Airlangga 29,7%.

Menurut Burhanuddin, hasil survei menunjukkan bahwa peran kandidat capres tidak terlalu menonjol atau dominan, maka peran calon wakil presiden (cawapres) menjadi krusial dalam meningkatkan elektabilitas. “Artinya, meskipun ada sumbangan dari cawapres, tapi cawapres sumbangannya belum terlalu maksimal,” jelasnya.

Dari seluruh simulasi, dapat disimpulkan pula bahwa tidak ada pasangan capres dan cawapres yang memiliki persentase di atas 50%.  “Kecuali Prabowo menggandeng Ganjar, 51,1%. Kenapa? Karena Prabowo lemah di Jateng (Jawa Tengah) dan Jatim (Jawa Timur), sementara Ganjar kuat di Jateng,” kata Burhanuddin.

“Tapi pertanyaannya, apa mau Ganjar menjadi wakilnya Prabowo, sementara punya potensi menang?” Lanjutnya.

Survei IPI digelar secara nasional pada 11 – 21 Februari 2022, dengan melakukan wawancara langsung kepada 1.200 responden berusia 17 tahun ke atas, di seluruh Indonesia.  Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling, dengan asumsi metode simple random sampling, serta memiliki toleransi kesalahan sekitar 2.9% pada tingkat kepercayaan 95%.

Halaman:
Reporter: Ashri Fadilla