Bahas Bencana Global, Jokowi Bakal Buka Pertemuan GPDRR Pada 25 Mei
Indonesia tengah mempersiapkan diri menjadi tuan rumah pertemuan Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022 di Nusa Dua, Bali. Presiden Joko Widodo pun berencana membuka pertemuan yang membahas pengurangan risiko bencana tersebut bulan depan.
Jokowi akan menyampaikan sambutan pembukaan sebagai pernyataan resmi negara dan pernyataan bersama. Selain itu, para menteri akan menyampaikan pernyataan pada sesi pertemuan menteri, sesi tematik, acara sampingan, forum pemangku kepentingan, dan forum global kepala daerah.
"Pertemuan dibuka resmi pada 25 Mei 2022 yang direncanakan dibuka Bapak Presiden Indonesia," kata Deputi Bidang Sistem dan Strategi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati dalam konferensi pers daring, Jumat (22/4).
Ia memastikan, acara tersebut akan memutuskan beberapa hal penting terkait implementasi pengurangan risiko bencana hingga 2030. "Dan bangun resiliensi secara berkelanjutan, khususnya dari Bali untuk dunia," katanya.
Pada GPDRR ke-7, pemerintah akan melakukan serah terima secara simbolis kesepakatan yang telah ditandatangani pada Maret 200. Pertemuan global itu akan mengangkat tema Dari Risiko Menuju Ketangguhan: Mewujudkan Ketangguhan untuk Semua Perubahan Dunia dari Covid-19.
Adapun, Indonesia akan menjadikan pertemuan tersebut sebagai upaya membangun ketangguhan bangsa serta pemulihan dari Covid-19. Untuk itu, pemerintah mengusulkan lahirnya Deklarasi Bali untuk memperkuat kemitraan menuju ketahanan yang berkelanjutan.
"Indonesia akan bagikan pengalaman dan praktek baik dalam penanggulangan bencana, pengurangan risiko bencana dalam membangun resiliensi bangsa," ujar dia.
Apalagi, Indonesia telah mempunyai perencanaan jangka pangan dalam mengurangi risiko bencana. Hal ini tertuang dalam Rencana Induk Penanggulangan Bencana (RIPB) 2020-2045. RIPB menjadi upaya membangun resiliensi bangsa hingga Indonesia Emas pada 2045.
Adapun, Indonesia juga akan menyiapkan sejumlah kunjungan pada Kamis (28/4). Kunjungan dilakukan menuju lokasi yang menampilkan upaya pengurangan bencana serta pariwisata, seperti Pura Besaki, Kintamani, Garuda Wisnu Kencana, Uluwatu, Kerta Gosa, dan lainnya.
Kemudian, pemerintah juga menyiapkan pameran rumah resiliensi. Pameran ini akan menampilkan capaian pengurangan risiko bencana dengan didukung UMKM, suvenir, dan kuliner.
Sementara, Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan Bali telah memiliki pengalaman yang memadai dalam penyelenggaraan pertemuan skala internasional. Salah satunya, Bali telah berhasil menggelar pertemuan Dana Moneter Internasional Bank Dunia (IMF-WB) pada 2018.
"IMF dan Bank Dunia saat itu dinilai para peserta adalah pertemuan paling berhasil dari pertemuan sebelumnya yang pernah diselenggarakan," katanya.